PALU, MERCUSUAR – Sebanyak 20 pemain telah berhasil memikat pelatih penilai lewat video yang dikirim ke panitia GSI Provinsi Sulawesi Tengah pada minggu kedua bulan Oktober lalu. Selanjutnya mereka akan dinilai lagi secara virtual di tingkat nasional dengan menampilkan video karakter.
Dua pelatih penilai, yakni Ibrahim dan Lukman Masiara sepakat memilih sepuluh pemain asal SMPN 2 Palu, tiga pemain dari SMPN 12 Palu, tiga pemain berasal dari SMPN 1 Sausu , dua pemain asal SMP Model Madani Terpadu Palu, satu pemain dari SMPN 2 Sausu dan satu pemain lagi dari SMPN Balinggi
20 pemain yang terpilih tersebut diwajibkan membuat video kembali. Video karakter yang dimaksud yaitu menceritakan bagaimana keseharian mereka selama di rumah dalam masa pandemic Covid-19, mulai bangun salat bagi yang muslim, ibadah bagi yang non muslim kemudian jogging pagi dilanjutkan aktifitas belajar siang hari dan tiba waktunya sore untuk latihan kembali. Dan yang tak kalah penting mereka juga tetap menampilkan tehnik dasar bermain bola.
Dari nama –nama yang terpilih tersebut, tak satupun wakil dari Kabupaten Sigi yang merupakan satu dari tiga daerah yang melakukan registrasi GSI.
“Siswa asal Kabupaten Sigi punya potensi sayang sekali videonya tidak mendukung sehingga penilai kesulitan menilainya sehingga tak mendapat nilai maksimal,” sebut kordinator provinsi GSI Sulteng, Muhammad Warsita kepada Mercusuar saat dikonfirmasi belum lama ini.
Mengapa panitia nasional GSI menekankan pada video karakter?, tak lain adalah merupakan lamgkah untuk membentuk pribadi yang utuh, keseimbangan pribadi antara fisik dan mental. CLG