PALU, MERCUSUAR – Ada 28 klub anggota Asprov PSSI Sulteng dan 13 Asosiasi PSSI kabupaten/kota ditambah Asprov sendiri sebagai voters dalam Kongres Asprov PSSI Sulawesi Tengah yang bakal berlangsung di Hotel Palu Golden pada 20 Desember 2021 mendatang. Demikian disampaikan Asprov PSSI Sulawesi Tengah melalui anggota Executive Committee (Exco) , Harry Sumampow kepada Mercusuar, Senin (13/12/2021).
Kendati demikian ada beberap klub yang dipastikan hilang hak suaranya pada Kongres Asprov PSSI Sulteng tahun ini karena melanggar statuta yang ditetapkan PSSI. Artinya, jumlah total 42 voters tersebut pastinya akan berkurang.
“Kalau di statuta (PSS) itu, klub yang tak punya hak suara adalah klub yang selama dua tahun berturut-turut tak mengikuti kompetisi resmi PSSI dalam hal ini Liga 3. Sama halnya dengan Askab yang tak punya hak suara di kongres adalah Askab yang tak mempunyai kepengurusan yang sah secara organisasi yang tak bisa memberikan suaranya,” ujar Hary Sumampow saat dikonfirmasi terpisah, Senin (13/12/2021).
Dalam catatan yang dirilis Asprov, klub asal Poso, Persidapos dipastikan tak lagi punya hak suara, pasalnya klub asal Tentena ini sudah dua kali absen di kompetisi Liga 3, begitupun dengan Persipos Poso dan Mitra Taruna Peling yang tak ikut Liga 3, termasuk Askab Morowali Utara yang belum memiliki pengurus baru. Sedangkan klub yang tak ikut Liga 3 baru-baru ini seperti antara lain Galara Utama, Aditama Bahari, Samudera Pantoloan dan Persigi, kata Hary Sumampow masih punya hak suara di Kongres.
“Jadi, bukan kita yang mengatur tentang kriteria atau regulasi siapa yang jadi pemilik suara di setiap Kongres. Karena yang mengatur semua itu adalah statuta PSSI,” tutupnya.
Sejauh ini, tiga kandidat caketum PSSI Sulteng dipastikan bersiang memperebutkan kursi nomor satu di federasi tertinggi Sepakbola Sulawesi Tengah. Mereka adalah, Rusdy Mastura (Persipal Palu), Hadianto Rasyid (Palu Putra) dan Farden Deny Saino (FIF FC). CLG