PALU, MERCUSUAR- Di dalam area lapangan Persido Donggala ada sebuah bangunan tribun yang belum selesai pembangunannya, bahkan dari kejauhan sekilas tampak seperti sebuah bangunan candi kuno yang sudah ditumbuhi lumut. “Candi” tersebut berdiri kokoh meski pernah digoyang gempa Pasigala bulan September 2018.
Kini, nasib tribun yang dibangun menggunakan dana APBD itu tidak jelas, apakah dilanjutkan pembangunannya lagi atau dibiarkan mangkrak.
Sekaitan hal itu, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Kabupaten Donggala, Damin Said menyebut tribun yang pembangunannya menelan anggaran Rp 700 Juta ini sudah masuk rancangan pembangunan untuk tahun 2022.
“Saya belum menjadi kadis waktu itu, pak Ismail kadisnya saya hanya sekretaris, tapi saya tahu dana stadion Persido pembangunan tribunnya itu Rp 700 juta lebih menggunakan APBD tahun 2017,” ujar Damin Said, via ponsel Rabu (19/1/2022).
“Tribun itu waktu Popda mau diperbaiki dan sudah disetujui bupati, tapi karena covid-19, jadi terbengkalai. Inshaallah bangunan tribun itu akan kembali dilanjutkan pembangunannya. Tapi, kalau kepastian (dilanjutkan pembangunannya) itu tergantung TAPD yang diketuai pak Sekda Donggala,” sambungnya.
“(Stadion)ini adalah ikon Donggala, apalagi Donggala sudah terkenal menghasilkan pemain-pemain Sepakbola legendaris. Tapi, sangat disayangkan kita tak punya ikon. Ikon itu ya stadion Persido itu,” tambah Damin Said.
“Yang jelas saya sudah pernah berjuang di DPR alokasikan Rp 1,3 miliar untuk pembangunan lintasan dengan pekerjaan tribun dalam menyambut Popda. Ya, itu tadi karena ada recofusing dan Covid -19, semuanya jadi terbengkalai,”ujar mantan Camat Banawa Tengah ini.
Masyarakat Donggala, utamanya penggemar Sepak Bola pun seperti tak peduli lagi soal kondisi tribun Persido Donggala yang sudah lima tahun mangkrak.
“ Setahu saya, lapangan Persido Donggala ini sudah beberapa kali dilakukan pembangunan fisiknya, dan tidak pernah selesai bahkan pernah pembangunannya tak selesai dan meninggalkan pondasi saja. Bagusnya ini tribun dijadikan sarang walet saja supaya ada azas manfaatnya,” ujar warga sekitar lapangan yang minta tak mau disebutkan namanya. CLG