PALU, MERCUSUAR – Kabar duka datang dari dunia Sepakbola Sulawesi Tengah, ketika pada Rabu (19/8/2020) dini hari sang legenda Sepakbola Sulawesi Tengah, khususnya Kota Palu, H Usman Arya wafat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Undata Palu .
Meninggalnya Usman Arya sekira pukul 2.20 Wita tersebut sontak mengagetkan pecinta Sepakbola Sulawesi Tengah, salah satunya Muhammad Warsita yang pernah bekerja sama dalam di tim pelajar Sulawesi Tengah.
“Usman Arya ini Ayahanda kami yang merupakan dedengot Sepakbola Sulawesi Tengah bahkan nasional yang di mata saya bahwa beliau adalah pribadi yang sangat sabar, tenang, ulet dan pekerja keras. Bukan hanya itu, belia juga berdedikasi dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya sebagai pelatih. Banyak hal pelajaran yang kami lalui bersama beliau terutama saat membawa nama tim pelajar Sulawesi Tengah di kancah nasional, “ ujar Warsita kepada Mercusuar saat dikonfirmasi, Rabu (19/8/2020).
Warsita menilai dedikasi dan tanggung jawab pelatih kelahiran Sungguminasa itu terhadap Sepakbola Kota Palu dan Sulawesi Tengah secara umum sangat luar biasa.
“Beliau tidak menyembunyikan ilmu (Sepakbola) dan saya sangat banyak berguru pada beliau bagaimana menanamkan filosofi Sepakbola yang baik dan benar. Saya pikir layak buat belia diberikan penghargaan sebagai Bapak Sepakbola Sulawesi Tengah, karena mulai dari Sepakbola usia dini, SD, SMP kemudian Liga Pelajar dan Galasiswa yang terakhir, beliau tetap menjadi figur orang tua yang yang sangat sabar sebagai pemandu bakat Sulawesi Tengah. Tak ada pilih kasih kepada pemain-pemain hasil talent scoutingnya. Jujur, secara pribadi kami merasa kehilangan pada sosok pelatih sekaligus orang tua yang begitu sabar menekuni profesinya sebagai pelatih,” tutupnya. CLG