PALU,MERCUSUAR – Partai final cabang olahraga Pencaksilat O2SN SMA yang digelar di Aula SDN Madani berlangsung menarik,khususnya di kelas C Putri ketika pesilat Kota Palu, Adinda Andansari Jamal Mardani bertarung menghadapi Wintan asal Sigi.
Dipimpin wasit Ayu Febrianti, Adinda Andansari yang berada di sudut biru tampak dominan atas Wintan. Disaksikan kedua orang tuanya dari tepi matras, Adinda bergerak ringan dan terus memberikan tekanan lewat tendangan maupun sapuan kaki.
Agresifitas Adinda membuat Wintan kelabakan dan sering kecolongaan oleh tehnik jatuhan yang dilancarkan pelajar SMAN 2 Palu ini. Wintan yang kalah postur tubuh harus menerima kenyataan kalah telak sejak ronde pertama.
Ronde kedua belum juga selesai, Wintan semakin tertinggal jauh dari jumlah poin lagi-lagi dari tehnik jatuhan. Melihat kenyataan itu, wasit Ayu Febrianti menghentikan pertandingan dan menyatakan Adinda keluar sebagai pemenang.
Mengapa wasit menghentikan pertandingan padahal bel ronde akhir juga belum berbunyi?. Ternyata wasit Ayu menilai Adinda masih terlalu tangguh bagi Wintan yang dikhawatirkan bisa mengakibatkan cedera jika terus mendapat gempuran.
“Poin (Adinda) terlalu jauh dan tidak bisa diimbangi karena terlalu banyak jatuhan dan perjalanan juga masih panjang baginya,” terang wasit Ayu.
Pelatih Wintan pun mengakui pertarungan anak buahnya kurang berkembang dan cenderung tak seimbang. “Setuju kalau wasit mengentikan pertandingan karena tak seimbang. Lawan memang lebih bagus,” ujar Iwan, pelatih Sigi.
Melihat anaknya merebut medali emas tanpa perlawanan berarti, Jamal H Mardani berharap Adinda tidak cepat puas. “Sebagai orang tua kami bangga dengan capaiannya. Tapi,saya pikir Dinda harus lebih tekun dan giat berlatih dan jangan cepat puas.” Katanya. CLG