Pendidikan Anak Usia Dini

Oleh: Siti Aminah, S.Pd

Pendidikan adalah hak semua warga negara, tidak terkecuali pada anak usia dini. Anak usia dini adalah manusia kecil yang mempunyai potensi yang harus dikembangkan. Anak memiliki karakteristik tertentu yang khas dan tidak sama dengan orang dewasa. Mereka selalu aktif, dinamis, antusias, dan ingin tahu terhadap apa yang dilihat, didengar, dan dimakan. Mereka seolah – olah tidak pernah berhenti bereksplorasi dan belajar.

Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal (TK, RA), non formal (KB, Taman Penitipan Anak/TPA) atau bentuk lain yang sederajat. Pengelolaan dan penyelenggaraan PAUD harus mengacu pada Standar Tingkat Pencapaian Perkembangan Anak (STPPA). STPPA adalah kriteria tentang kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan.

Berdasarkan Undang – Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, berkaitan dengan tertulis pada Pasal 28 ayat (1) yang berbunyi “Pendidikan Anak  Usia Dini diselenggarakan bagi anak sejak lahir sampai enam tahun dan bukan merupakan persyaratan untuk melakukan pendidikan dasar”. 

Selanjutnya Bab 1 Pasal 1 ayat (14) ditegaskan bahwa pendidikan anak usia dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun, yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut. (Depdiknas,UPSN,2004:4)

FUNGSI PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 

Pendidikan anak usia dini berfungsi membina, menumbuhkan, dan mengembangkan seluruh potensi anak usia dini secara optimal, sehingga terbentuk perilaku dan kemampuan dasar sesuai dengan tahap perkembangannya agar memiliki kesiapan untuk memasuki pendidikan selanjutnya. Cara untuk membina terhadap tumbuh kembang pada anak usia dini yang secara utuh tidak bisa terlepas dari 3 (tiga) aspek utama, yaitu perawatan dan perlindungan kesehatan, pemberian makanan dan gizi yang cukup, serta pengasuhan dan pendidikan yang sesuai dengan tahap perkembangan dan potensi anak.

TUJUAN PENDIDIKAN ANAK USIA DINI 

Tujuan pendidikan anak usia dini antara lain:

  • Untuk membentuk anak Indonesia yang berkualitas,membangun landasan bagi berkembangnya potensi peserta didik agar menjadimanusia beriman dan bertaqwa kepada Tuhan YME, berakhlak mulia, berkepribadian luhur, sehat, berilmu, cakap, kritis, kreatif, inovatif, mandiri,percaya diri dan menjadi warga yang demokratis dan bertanggung jawab.
  • Untuk membantu menyiapkan anak mencapai kesiapan belajar di sekolah.
  • Intervensi dini dengan memberikan rangsangan sehingga dapat menimbulkan potensi – potensi yang tersembunyi (HIDDEN POTENSY).
  • Melakukan deteksi terhadap kemungkinan terjadinya gangguan dalam pertumbuhan dan perkembangan potensi – potensi yang dimiliki anak.
  • Mengembangkan potensi kecerdasan spiritual,intelektual,emosional,kinestetis,dan social peserta didik pada masa emas pertumbuhannya dalam lingkungan bermain yang edukatif dan menyenangkan.

Anak usia dini belajar dengan cara mengeksplorasi lingkungan atau membangun pengetahuannya dengan suka rela atau dengan kegiatan bermain. Hal itu seperti yang tertuang dalam kurikulum 2013, bahwa materi dan kegiatan anak usia dini memiliki konsep bermain sambil belajar, yang memiliki arti kegiatan yang dilakukan dengan perasaan senang, tanpa ada paksaan. Namun kegiatan tersebut mampu mengoptimalkan perkembangan positif pada diri anak secara spiritual, bahasa, kognitif, fisik motorik, sosial emosional, dan seninya.

 SUMBER DAN MEDIA PEMBELAJARAN ANAK USIA DINI

Adapun media yang digunakan dalam proses pembelajaran anak usia dini adalah buku- buku cerita,atau buku dongeng,papan flannel,puzzel,papan geometri,pohon angka,pohon huruf ,balok,leggo atau media yang dibuat oleh guru sendiri dll.

Saya sebagai pendidik di TK Hrapan Bangsa Jono Oge kecamatan sigi biromaru kabupaten Sigi, merasa terpanggil untuk mengembangkan potensi yang dimilki anak–anak, terutama anak yang ada di desa saya. Saya mengajar mulai tahun didirikan TK tersebut (2009) sampai saat ini. Saya memberikan kebebasan bereksplorasi, berimajinasi yang sesuai dengan hayalan anak.***

Penulis adalah Guru Honor TK Harapan Bangsa Jono Oge, Mahasiswa PPG Daljab Kategori 1 Gelombang 2 Universitas Muhammadiyah Surakarta

Pos terkait