Visi kebangsaan kita, yang berisi sebuah cita-cita ideal, semakin sulit menemukan bentuk yang pas, diterima oleh semua golongan sebagai karakter bangsa. Inilah sesungguhnya episentrum masalah pendidikan kita.
Formulasi yang ada merupakan cuplikan dari tiruan dan hasil-hasil belajar dari pertemuan global. Menjadikan anak-anak bangsa sasaran kebudayaan populer yang hibrid lewat perkembangan tekhnologi informasi.
Singkatnya, adalah di antara kita masih ingat apa itu gotong royong?***
*Penulis adalah aktivis-pegiat sosial, berdomisili di Palu, Sulawesi Tengah