Oleh: Rony Hartawan
Sebagai bagian dari tugas advisory terhadap pemerintah daerah, Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah (KPwBI Sulteng) memiliki tugas besar untuk mendorong ekonomi Sulawesi Tengah di usianya yang ke 60 tahun. Sulawesi Tengah merupakan provinsi dengan tingkat pertumbuhan tinggi kedua secara nasional, sayangnya sebagian besar karena dukungan sektor ekstraktif. Untuk membuat pertumbuhan tinggi tersebut bisa dirasakan seluruh masyarakat, dibutuhkan sektor ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan (sustainable). Tidak salah, jika jawabannya adalah dengan mendorong sektor UMKM dan sektor wisata yang didukung oleh digitalisasi. Tiga hal tersebut menjadi kerangka besar “hadiah” ulang tahun yang dirancang dan diinisiasi oleh KPwBI Sulteng.
Sektor UMKM memiliki peran penting dalam perekonomian Sulteng terutama dalam penciptaan lapangan kerja serta meningkatkan pendapatan masyarakat. UMKM Sulteng harus bangkit dengan semangat kebaruan dan inovasi, serta diakselerasi dengan dukungan kolaborasi dan sinergi antar seluruh pemangku kepentingan guna mendorong peran UMKM dalam mewujudkan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dukungan terhadap UMKM tersebut diwujudkan KPwBI Sulteng dalam Karya Kreatif Sulawesi Tengah (KKST) 2024.
Penyelenggaraan acara pada tanggal 25 s.d 28 April 2024 di Sirkuit Panggona Kota Palu tersebut juga menjadi istimewa karena KKST 2024 dirangkai dengan Sulteng Expo 2024 dalam rangka ulang tahun Sulawesi Tengah ke 60 tahun, berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi Sulteng. Tidak hanya itu, acara juga dirangkai dengan Gerakan Nasional Bangga Buatan Indonesia (GBBI)-Bangga Ber-Wisata di Indonesia (BBWI), dengan dukungan dari Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) sebagai campaign manager GBBI-BBWI. Ada banyak yang baru dan spesial dalam pelaksanaan acara, sebagai acara besar pertama sesudah bencana di tahun 2018 dan pandemi berkepanjangan di tahun 2020. Acara tersebut seakan menjadi obat mujarab untuk memulihkan Sulawesi Tengah.
KKST 2024 mencatat beragam prestasi, antara lain total transaksi selama event senilai kurang lebih Rp2.345.372.000, serta pencatatan rekor MURI Urun Dana Pengembangan Pariwisata Sulawesi Tengah melalui transaksi Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) dengan paritisipan terbanyak. Rekor tersebut tidak hanya menjadi rekor Nasional namun juga menjadi rekor Dunia dengan pencapaian 4.886 partisipan. QRIS tidak hanya berguna untuk bertransaksi, namun juga menjadi sarana gotong royong untuk membangun sektor ekonomi yang selama ini belum tumbuh. Hal itu yang menjadi cerita unik dan satu satunya di dunia.
Pencatatan rekor MURI Urun Dana Pengembangan Pariwisata Sulawesi Tengah melalui QRIS yang diinisiasi oleh Bank Indonesia tersebut juga didukung oleh perbankan dan instansi vertikal. Di luar transaksi yang dilakukan oleh nasabah bank, kurang lebih 1.533 transaksi dicatat oleh perbankan dan instansi vertikal, dengan top support dari PIC Bank Mandiri sebesar 631 transaksi (41.2%) diikuti oleh PIC Bank BRI sebesar 209 transaksi (13.6%). Penghargaan rekor MURI Dunia diberikan langsung oleh perwakilan MURI Indonesia kepada KPwBI Sulteng. Selanjutnya dana yang terkumpul hasil urun dana pengembangan Pariwisata, diserahkan secara simbolis oleh KPwBI Sulteng kepada Dinas Pariwisata Sulteng selaku perwakilan dari Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah.
Kondisi tersebut menggambarkan bahwa masyarakat Sulawesi Tengah memiliki semangat yang tinggi dalam bergotong royong mengembangkan pariwisata di Sulawesi Tengah. Atas upaya yang tidak kenal lelah dari Bank Indonesia tersebut, Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah memberikan penghargaan khusus untuk Bank Indonesia, dalam kategori Lembaga Pendukung Program Pengembangan UMKM dan Ekonomi Syariah di Daerah, yang diserahkan langsung Gubernur Sulawesi Tengah – Bapak H. Rusdy Mastura kepada Bank Indonesia.
Sepanjang KKST 2024, terdapat berbagai aktifitas yang Fun, Edukatif, dan Apresiatif. Mulai dari promosi produk UMKM unggulan (makanan minuman termasuk olahan kopi, fashion, kerajinan, wastra), talkshow dan sosialisasi sertifikasi halal produk UMKM, perizinan dan sertifikasi usaha, pelatihan pembukuan usaha secara digital, business matching pembiayaan UMKM, dan klinik ekspor bagi UMKM potensial dan bangga buatan Indonesia. Dalam hal Business Matching (BM) Pembiayaan/Kredit Perbankan kepada UMKM Sulteng, selama KKST mencapai lebih dari Rp15.268.500.000. Perbankan juga ikut serta dalam kegiatan KKST, dengan turut mengedukasi UMKM dan nasabah terkait penggunaan produk perbankan dan digitalisasi sistem pembayaran.
Hal tesebut sejalan dengan pesan dari Bapak Juda Agung (Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia) saat opening ceremony (25/4) yakni pertama supaya UMKM menjaga Produksi dengan kualitas baik melalui pembentukan kelompok, kedua melakukan Inovasi dengan berkesinambungan seiring penyesuaian selera pasar yang sangat dinamis, sehingga dapat didorong untuk menembus pasar nasional maupun internasional, dan ketiga mengoptimalkan Promosi melalui objek wisata unggulan di Sulawesi Tengah dan terutama situs 1000 Megalit yang dapat didorong untuk menjadi World Heritage oleh UNESCO, sehingga produk Sulawesi Tengah dapat dikenal luas.
Event tahunan KKST ini diharapkan dapat menjadi pemicu untuk pertumbuhan ekonomi lokal melalui peningkatan kualitas dan nilai tambah produk UMKM. Dengan memperluas jaringan dan pengetahuan, para pelaku UMKM diharapkan dapat bersaing secara lebih efektif di pasar global. Kolaborasi antar-UMKM, lembaga pemerintahan, dan instansi terkait dapat mendorong pencapaian hilirisasi produk unggulan dan menjadi langkah yang tepat dalam mendukung pertumbuhan sektor UMKM di Indonesia. Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, para pelaku UMKM dapat bergotong royong memajukan produk-produk lokal yang berkualitas dan berdaya saing.***
Penulis adalah Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Sulawesi Tengah