Sehat Fisik dan Mental, Modal Jadi Pelayan Masyarakat

Oleh: Moh Afandi Idham, S.H., AWP.

Kita sering mendengar, banyak abdi negara di posisi meja depan (front desk) kerap kali mengalami depresi, atau bahkan berselisih dengan warga karena salah paham. Biasanya, hal itu terjadi di jam-jam yang genting, atau saat puncak kelelahan menemui batasnya.

Itu adalah hal yang manusiawi, karena manusia tidak akan mampu menampung beban di luar batas kemampuannya. Apalagi jika sudah bicara soal mental yang lelah dan fisik yang letih.

Kantor SAMSAT Bersama Kota Palu adalah salah satu gedung yang memiliki tingkat tekanan pekerjaan yang sangat berat. Karena pelayanan yang diberikan harus selalu dalam kondisi yang prima, meskipun memasuki titik rawan dan titik lelah.

Meskipun tekanan pekerjaan menghimpit dan kondisi tubuh melemah, sebagai pelayan masyarakat harus bisa memberikan solusi terhadap setiap masalah yang hadir. Itu membutuhkan mental dan fisik yang kuat, sehingga tidak melahirkan kondisi yang justru menjadikan wajah pelayanan di Samsat menjadi negatif.

Apalagi, masalah yang hadir kadang pula bersamaan dengan ungkapan kasar, asumsi yang berlebihan, bahkan tudingan yang negatif. Tetapi semuanya harus dihadapi dengan kondisi yang stabil, dan hal itu agak berat.

Namun, semua yang menjadi pelayan di kantor bersama SAMSAT Palu justru memerlihatkan kondisi yang berbalik dengan tekanan yang dihadapi saat masalah hadir. Begitu juga dengan PT Jasa Raharja, yang menjadi bagian penting dalam setiap geliat di Samsat Kota Palu.

Warga yang hadir mulai pukul 09.00 pagi hingga sore hari jelang tutup kantor sekira pukul 16.00 punya beragam keluh kesah. Bahkan, ada yang hadir membawa asumsi sendiri, kemudian memaki-maki, bahkan mengancam. Padahal di sisi lain, semua personel di kantor adalah manusia yang memiliki keterbatasan dan kekuatan mental yang punya titik akhir.

Untuk itu, saya sedikit berbagi soal itu, karena memang manusia harus memiliki beberapa hubungan, yang kemudian membuatnya menjadi lebih seimbang. Sehingga nantinya akan menghasilkan fisik yang prima dan mental yang kuat.

1. Hubungan dengan Allah SWT

Ada waktu-waktu tertentu yang harus diluangkan untuk berhubungan dengan Allah SWT, meski sesibuk apapun. Hubungan tersebut memiliki daya kekuatan yang luar biasa dahsyatnya. Karena hadirnya kita dalam hubungan itu, akan semakin memperkokoh keyakinan kita bahwa Allah SWT yang pada akhirnya menentukan semuanya. Tidak satupun takdir-Nya yang merugikan manusia. Meskipun momentumnya hanya sesaat, tetapi jangan remehkan efeknya.

2. Hubungan dengan Keluarga

Setiap pulang kerja, meluangkan waktu bercengkrama dengan keluarga akan mengisi atau men-charger kembali kekuatan kita, bahkan semakin membuat kita bersemangat. Sebab mereka adalah alasan kita bertahan dengan pekerjaan kita. Jangan sekali-kali membawa pekerjaan ke rumah. Lebih baik, dengarkan anak-anak bercerita tentang apa yang dia temukan saat di sekolah. Bahkan pula, belajar menjadi pendengar setia bagi istri saat dia berbicara. Karena tidak ada satupun pekerjaan yang bisa selesai dengan tuntas, jika ada hubungan yang tidak seimbang di dalam rumah tangga.

3. Hubungan dengan Lingkungan Sekitar

Luangkan waktu untuk berinteraksi dengan lingkungan sekitar. Berbincang sesaat dengan tetangga memiliki pengaruh yang luar biasa, bahkan menjadi mood booster, saat keesokan harinya kita beraktivitas. Salah satu contoh kecil adalah saat kita berangkat kerja, berpapasan dengan tetangga, saling sapa sudah cukup untuk menguatkan semangat kita ketika duduk di kantor.

4. Hubungan dengan Alam

Ini yang mungkin sedikit terlupakan, karena dianggap hal yang tidak penting. Bagi saya, hubungan dengan alam itu penting untuk menjaga keseimbangan emosi, pikiran dan fisik. Sehingga di waktu akhir pekan, ada kalanya melakukan kemah di pantai, di gunung, atau di mana saja.

Kemudian kita bisa melakukan aktivitas yang menguras keringat seperti jogging, bersepeda atau bahkan menggeber motor trail, atau mobil off road.

5. Hubungan dengan Rekan Kerja dan Masyarakat

Memulakan pagi dengan ngopi bersama, bercerita tentang apa saja, bisa memberikan efek semangat. Sebab kopi yang diminum memiliki efek menenangkan, kemudian ditambah dengan berbincang untuk saling menguatkan. Bahkan dalam beberapa momen saat ngopi, kami bisa memberikan informasi terkait kebijakan, pelayanan, maupun mekanisme dalam proses mendapatkan hak masyarakat di PTJasa Raharja.

Jika semua hubungan ini bisa dilakukan secara seimbang dan terus berkelanjutan, maka akan menjadi nutrisi yang sangat baik untuk para pelayan masyarakat, dalam memberikan baktinya untuk negara. Karena hidup yang tidak seimbang, akan melahirkan ketidakstabilan mental dan fisik. ***

(Penulis adalah Penanggung Jawab Jasa Raharja SAMSAT Induk Kota Palu)

Pos terkait