2021 Kecamatan Palasa Bebas Malaria

FOTO MALARIA PARMOUT

 PARMOUT, MERCUSUAR – Tahun 2021, Kecamatan Palasa, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), bebas penyakit Malaria.

Hal itu merupakan salah satu poin kesepakatan dan rencana tindak lanjut komitmen upaya memutus mata rantai pengendalian vektor nyamuk Anopheles di Kecamatan Palasa, yang ditandatangani Wakil Bupati (Wabup) Parmout, H Badrun Nggai saat membuka sekaligus memberikan materi pada kegiatan ‘Upaya Membangun Komitmen Dalam Memutus Mata Rantai Penularan Vektor Nyamuk Anopheles Penyebab Penyakit Malaria’.

Dalam kesepakatan dan rencana tindak lanjut disetujui, antara lain kepedulian pemerintah desa mengalokasikan Dana Desa untuk mengendalikan vektor Nyamuk Anopheles dengan penyemprotan nyamuk malaria, pengadaan kelambu anti malaria di desa terpapar, pemberantasan sarang nyamuk melalui Jumat Bersih dan tahun 2021 Kecamatan Palasa bebas penyakit malaria.

“Kesepakatan ini harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh untuk mewujudkan 2021 Kecamatan Palasa bebas penyakit malaria.” tandas Wabup di ruang pertemuan Kantor Camat Palasa. Rabu (5/8/2020).

Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Parmout, kata Wabup, daerah dengan tingkat penyebaran malaria tertinggi tahun 2019 berada di Kecamatan Palasa, dengan jumlah 76 kasus. Untuk tahun 2020 menurun menjadi tiga kasus.

Dijelaskannya, eliminasi malaria merupakan suatu upaya untuk menghentikan penularan malaria dalam satu wilayah geografis tertentu, namun tidak menutup kemungkinan ada kasus serupa di setiap wilayah. “Penyebaran malaria tidak mengenal batas wilayah administrasi, maka membebaskan masyarakat dari malaria (eliminasi malaria) memerlukan komitmen global, regional dan nasional,” tutur Wabup.

Pada kesempatan itu, Wabup juga mengimbau pada masyarakat agar mewaspadai berbagai penyakit menular lainnya. “Kita semua juga harus mewaspadai penyakit menular, lainnya seperti TBC, HIV/AIDS dan COVID-19,” harapnya.

Dia menambahkan bahwa puskesmas, Pemerintah Kecamatan dan Desa dapat mensosialisasikan bahaya penyakit HIV/AIDS, TBC dan COVID-19 pada masyarakat terkait penularannya. “Mengatasi penyakit menular seperti saat ini Covid-19 dimulai dari tingkat Desa. Mari kita cegah seluruh penyakit, jangan nanti sakit baru kita sibuk dengan pengobatan.” Pungkas Wakil Bupati Badrun Nggai. TIA/*

Pos terkait