Ahmad Mujaddid Nahkoda Baru PW IPM Sulteng

IMG-20210905-WA0054-ee57c597
Suasana pemilihan formatur PW IPM Sulteng periode 2021-2022, pada Musywil XV IPM Sulteng di Parigi Moutong, (5/9/2021).///FOTO: DOK. PW IPM SULTENG

PARMOUT, MERCUSUAR – Ahmad Mujaddid terpilih menjadi Ketua Umum Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Tengah periode 2021-2023, melalui rapat formatur terpilih pada Musyawarah Wilayah (Musywil) XV IPM Sulteng, yang digelar di Bolano, Parigi Moutong, Minggu (5/9/2021).

Pada Musywil tersebut, para peserta yang merupakan perwakilan Pimpinan Daerah (PD) dan Pimpinan Cabang IPM se-Sulteng, memilih 9 orang formatur yang selanjutnya memilih Ahmad Mujaddid sebagai Ketua Umum dan Zainal Matoka sebagai Sekretaris Umum PW IPM Sulteng periode 2021-2023. Setelahnya, 9 formatur terpilih akan menyusun kepengurusan lengkap PW IPM Sulteng.

Kesembilan formatur terpilih masing-masing Ahmad Mujaddid, Arriska Auliyah, Zainal, Fathia Suci Oktaviani, Ummu Amani Asnifah, Syamsul Bahri, Andi Raflin, Syafaat Muqaddim, dan Desri Utari

Dalam pidato iftitahnya setelah resmi terpilih sebagai Ketua Umum, Ahmad Mujaddid menegaskan akan mengusung semangat berkolaborasi dalam program-program kerja IPM Sulteng ke depan.

“Semangat berkolaborasi ini akan diperkuat, baik di internal maupun eksternal. Insyaallah, dengan saling berkolaborasi apa yang kita cita-citakan yakni kemajuan IPM dalam mengemban dakwah Muhammadiyah di kalangan pelajar dan anak muda, dapat tercapai dengan maksimal,” tutur

Pelaksanaan Musywil XV IPM Sulteng dibuka pada Sabtu (4/9/2021), dengan agenda di antaranya evaluasi terhadap periode kepemimpinan PW IPM Sulteng periode 2018-2020, lalu memilih formatur yang akan menyusun kepengurusan PW IPM Sulteng periode selanjutnya, yakni 2021-2023.

Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Sulteng, Dr. Mustamin Idris dalam amanatnya pada pembukaan Musywil XV IPM Sulteng menegaskan, semangat kebersamaan dalam sebuah organisasi harus terus dijaga dengan baik. Karena menurutnya, dengan kerja sama yang baik, maka akan dapat menghasilkan produk karya atau gagasan yang produktif.

“Bentuk tim kerja sama yang kompak, sehingga bisa menghasilkan program atau gagasan yang produktif, dan bisa memberikan warna di tengah masyarakat,” ujar Mustamin Idris.

Ia juga mengingatkan, semangat pengembangan organisasi ke depan harus dilandasi dengan iman dan amal saleh. Utamanya bagi IPM sebagai ortom Muhammadiyah, yang memiliki tujuan utama amar makruf nahi munkar.

Mustamin Idris juga mendoakan, agar IPM sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah serta amal usaha Muhammadiyah, dapat menjadi organisasi tempat pembentukan karakter pribadi pelajar yang mulia di Muhammadiyah, serta terus berkiprah dan mewarnai langkah-langkah dakwah Muhammadiyah, khususnya di Provinsi Sulteng. */IEA

Pos terkait