PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Upaya meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat terhadap berbagai ancaman bencana, terus digencarkan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout).
Salah satunya diwujudkan melalui kegiatan sosialisasi, edukasi, dan simulasi kebencanaan yang digelar di Desa Torue, Kecamatan Torue, Selasa (18/11/2025). Kegiatan tersebut melibatkan kelompok rentan, siswa SD, para guru, serta masyarakat umum.
“Melalui kegiatan ini, peserta mendapatkan pembekalan terkait potensi ancaman bencana di wilayah Torue, serta cara mengambil tindakan yang tepat saat menghadapi situasi darurat,” ujar Plt. Kepala BPBD Parmout, Rivai melalui pesan tertulisnya, Kamis (20/11/2025).
Rivai menjelaskan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari program penguatan kapasitas masyarakat, khususnya di daerah yang memiliki potensi tinggi terhadap bencana gempa bumi dan tsunami.
“Kami ingin memastikan masyarakat, termasuk kelompok rentan dan peserta didik, benar-benar memahami langkah penyelamatan diri ketika bencana terjadi,” tambah Rivai.
Peserta memeroleh materi mengenai peran dan fungsi BPBD dalam penanggulangan bencana. Selain itu, BPBD memberikan penjelasan komprehensif tentang tahapan penanganan bencana, mulai dari prabencana, saat kejadian, hingga pascabencana.
Menurut Rivai, pemahaman lintas tahap tersebut sangat penting agar masyarakat dapat bertindak cepat, tepat, dan terarah dalam setiap kondisi kedaruratan.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Kabupaten Parmout, Arifin Lamalindu menegaskan pentingnya peran aktif masyarakat dalam mitigasi bencana. Hal itu termasuk mendorong penguatan budaya sadar bencana di lingkungan keluarga maupun sekolah.
“Sosialisasi, edukasi, dan simulasi kebencanaan ini kami laksanakan sebagai tindak lanjut dari materi simulasi penyelamatan diri, berdasarkan Permendikbud No. 33/2019 tentang sekolah/madrasah aman bencana,” jelas Arifin.
Ia menambahkan, pada simulasi tersebut, para peserta dilatih bergerak cepat dan tertib sesuai instruksi petugas, mulai dari teknik evakuasi hingga pemanfaatan jalur aman menuju titik kumpul.
Arifin berharap masyarakat Torue, terutama anak-anak dan kelompok rentan, semakin siap menghadapi potensi bencana. Ia juga menegaskan bahwa FPRB bersama BPBD berkomitmen untuk terus memperkuat edukasi kebencanaan di seluruh wilayah rawan bencana.
“Langkah ini kami tempuh untuk meminimalkan dampak dan risiko ketika bencana terjadi,” pungkas Arifin. AFL







