Disperindag Parmout, Sejumlah Program Berhubungan dengan PAD Belum Maksimal

PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Fit Dewana mengakui sejumlah program yang berhubungan dengan Pendapatan Asli Daerah (PAD) pada dinas yang dipimpinnya, belum berjalan dengan maksimal.

Hal itu diungkapkan Fit, di hadapan Badan Anggaran DPRD Kabupaten Parmout, Selasa (29/8/2023).

“Hal itu masih menjadi beban dalam target program perencanaan kegiatan ke depan,” kata Fit.

Beberapa target tersebut, antara lain penanganan pasar, yang di dalamnya ada persoalan persampahan, kebersihan, pelataran kios, termasuk pelaksanaan tera ulang, serta beberapa fasilitas pasar yang dikontrakkan.

Sehingga, kata dia, dari target PAD setelah perubahan nilai nominal pendapatannya sebesar Rp171.400.000, yang masuk dalam laporan mengalami penurunan di angka Rp152.450.000.

Bukan hanya itu, Fit juga menjelaskan, dengan 27 jumlah pasar yang dikelola oleh Disperindag, ada dua pasar yang masuk dalam pengelolaan antara Dinas koperasi UMKM bersama Disperindag yaitu pasar Tinombo di kecamatan Tinombo dan pasar Taopa di kecamatan Taopa.

“Terkait dengan realisasi yang ditargetkan, mungkin bisa diatasi dari target yang sudah diberikan Badan Pendapatan Daerah. Namun, harus ada beberapa ketentuan perubahan agar ke depanya lebih baik. Salah satunya dengan memerhatikan honor para petugas petugas yang ada di lapangan,” kata Fit.

Olehnya itu, ia berharap kepada jajaran terkait, juga kepada DPRD Parmout untuk dapat memerhatikan permasalahan tersebut, berkaitan dengan honor para petugas pasar dan Kepala Pasar di beberapa pasar daerah Parmout.

Sedangkan Berkaitan dengan  tera ulang, Fit  menyampaikan pihaknya dapat melakukan perubahan pendapatan dari hasil tera ulang, jika kegiatan dilakukan maksimal.

“Di mana saat ini kita ketahui, target nominalnya sangat kecil, hanya berada di angka Rp10.000.000. Jika maksimal dilakukan, kegiatan ini mungkin kita bisa lebih targetnya, dan salah satu kegiatan yang paling inti dilakukan adalah tera ulang pada media timbangan yang ada di SPBU maupun di pasaran,” jelasnya.

Namun diakui Fit, untuk saat ini pihaknya belum bisa melakukan perubahan yang berlebihan, dikarenakan anggaran yang ada dari Pemda tidak memungkinkan, termasuk alat-alat yang ada belum memadai untuk digunakan lebih lanjut. TIM

Pos terkait