PARMOUT, MERCUSUAR – Salah satu yang akan menjadi fokus dalam program perencanaan penanggulangan kemiskinan tahun 2020 di Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), yakni melakukan pemberdayaan pada suku adat terpencil dengan menyekolahkan anak-anak bela negara sampai ke jenjang universitas.
Demikian dikatakan Kepala Bidang Ekonomi Badan Perencanaan, Penelitian dan Pembangunan Daerah (Bapelitbangda) Parmout, Nur Novianti Bandha, terkait Rapat Koordinasi (Rakor) Perencanaan Penangulangan Kemiskinan tahun 2020 oleh Bapelitbangda bersama sejumlah Organisasi Perangkat Daerah (OPD) teknis serta Badan Pusat Statistik (BPS).
Menurutnya, dengan program tersebut diharapkan anak-anak bela negara yang sudah berhasil disekolahkan akan mengajar pada daerah-daerah terpencil. Mengingat salah satu penyumbang terbesar angka kemiskinan di Parmout dari masyarakat KAT (Komunitas Adat Terpencil) atau daerah terpencil.
Olehnya untuk intervensi program (OPD) nantinya diharapkan beroreantasi pada KAT.
“Karena memang fokus angka kemiskinan yang tinggi ada di daerah tersebut (terpencil), sehingga kedepan Wakil Bupati (Wabup) akan melakukan kunjungan ke Kementerian Sosial untuk konsultasi terkait pembentukan masyarakat adat terpencil,” ujarnya.
Dengan terbentuknya KAT, lanjut Nur Novianti, juga dapat menjadi wisata budaya yang tentunya menjadi salah satu gawean Dinas Pendidikan.
Bukan hanya itu saja beberapa program yang nantinya terkait dengan program penanggulangan kemiskinan melibatkan beberapa OPD lainya.
Dijelaskannya, Bapelitbangda dalam hal ini menjadi tim koordinasi program penanggulangan kemiskinan yang diketuai Wabup Parmout. “Kita yang mengkoordinasikanya, terkait perencanaan kita menyiapkan platforn dalam dokumen perencanaan penanggulangan kemiskinan. Karena dalam dokumen RPJMD, dari 10 program prioritas ada salah satu program yang diharapkan, yakni ‘Garda Mas’ gerakan terdepan masyarakat Parigi Motong, yang salah satunya penanggualngan kemiskinan,” jelasnya.
Namun, sambung Nur Novianti, dari 10 program tersebut seperti Parmout Cerdas, Bapelitbangda berkeinginan akan menarik benang merahnya dan nantinya yang akan menjadi leading sektornya Dinas Pendidikan, seperti angka putus sekolah dan angka lama sekolah.
Sementara untuk Parmout Sehat leading sektornya nanti pada Dinas Kesehatan, sedangkan Parmout Khatulistiwa yang akan menjadi leading sector adalah Dinas Pariwisata dan Dinas Pertanian.
Hingga saat ini jumlah atau prosentase angka kemiskinan di Kabupaten Parmout berdasarkan rilis pada bulan September 2018 turun menjadi 17,41 persen dari jumlah 17,55 persen. Padahal yang ditargetkan (turun) dua persen. TIA