PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Imam Masjid adalah Pemimpin dalam sebuah komunitas masyarakat. Sehingga harus dapat mempersatukan umat, bersikap moderat, serta harus toleran terhadap umat yang berbeda keyakinan.
Hal tersebut disampaikan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), H. As’ad Latopada, saat memberikan materi pada Pembinaan Imam Masjid dan Pegawai Syara’ yang dilaksanakan oleh Satgas II Preemtif Ops Madago Raya 2024, di salah satu hotel di Parigi, Selasa (7/5/2024).
As’ad menyampaikan Para Imam Masjid dan Pegawai Syara adalah salah satu komponen yang menjadi ujung tombak dari pemerintah, dalam menangkal paham radikal dan intoleran di NKRI, khususnya di Provinsi Sulteng dan Kabupaten Parmout.
Olehnya, As’ad mengingatkan para Imam Masjid dan Pegawai Syara untuk perlu meningkatkan pengetahuan, agar dapat mengantisipasi upaya dari pihak-pihak yang menyebarkan paham radikal ke dalam Masjid.
Selain itu, Takmir Masjid juga harus bersikap tegas menolak paham yang menyebarkan kekerasan dan antipati, terhadap sebuah paham yang berbeda dengan keyakinan dengan Islam. Sikap moderat harus dimiliki oleh para Imam dan Takmir Masjid, agar tercipta persatuan dan kesatuan umat.
Ia juga mengimbau agar para Imam dan Takmir Masjid terus bekerja sama dengan pihak Kemenag dan instansi terkait seperti kepolisian dan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB).
Sementara itu, Kepala Satuan Tugas Kasatgas II Preemtif Ops Madago Raya, Muh Taufik menyampaikan kegiatan peningkatan kemampuan Imam Masjid dan Pegawai Syara’ merupakan salah satu kegiatan prioritas dari Satgas II Preemtif Ops Madago Raya-2024 Tahap II, guna pemeliharaan keamanan pascakonflik dan pencegahan radikalisme dan intoleransi.
Tujuannya, sebagai langkah untuk menjadikan para Imam Masjid dan Pegawai Syara’ sebagai sentra Utama untuk mewujudkan persatuan dan kesatuan Umat.
Menurutnya, keberadaan Imam Masjid dan Pegawai Syara’ memiliki peran yang sangat penting dalam pengembangan dan pembangunan umat Islam. Melalui kegiatan tersebut, ia berharap para Imam Masjid dan Pegawai Syara dapat menjadi ujung tombak dalam menangkal paham radikal dan intoleran. */IEA