Ia menyebutkan, program SINELING dalam bentuk pemutaran dan diskusi alternatif sebelumnya telah dilakukan di lima daerah di Sulteng. Dimulai dari Poso, Tentena, Sigi, Kota Palu, Donggala dan terakhir di Kabupaten Parmout. Semua agenda pemutaran dan diskusi tersebut diadakan pada Oktober 2024.
Ifdal menuturkan, SINELING menggunakan pendekatan semi-fasilitasi, yaitu menyediakan Pre-Test sebelum pemutaran berlangsung dan Post-Test saat pemutaran berakhir, dengan mengedepankan nilai-nilai antikorupsi pada seluruh partisipan yang hadir.
Tidak hanya itu, SINELING juga menghadirkan pembuat film lokal sebagai pembicara. Menurutnya, kehadiran sineas lokal tersebut, penting bagi peserta untuk saling bertukar informasi terkait perkembangan produksi film sampai pada upaya-upaya mendistribusikannya.
“Kami berharap kegiatan ini tidak sebatas ruang menonton dan diskusi, tetapi juga dapat mendistribusikan berbagai informasi terkait pendanaan, produksi hingga distribusi film. Dengan demikian, dapat mendorong produktifitas karya film di Sulawesi Tengah, yang pastinya tidak hanya meningkatkan kuantitas tapi juga kualitasnya. Baik karya maupun pembuatannya,” pungkas Ifdal. CR1