Lokasi Longsor PETI di Buranga, Tim SAR Temukan Satu Jenazah

FOTO HLLL KORBAN LONGSOR PARMOUT

PARMOUT, MERCUSUAR – Hari keenam pencarian korban longsor di Pertambangan Emas Tanpa Izin (PETI) Desa Buranga, Kecamatan Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Provinsi Sulteng, tim Search and Rescue (SAR) berhasil menemukan satu jenazah penambang, Senin (1/3/2021) sekira pukul 13.35 Wita.

Kapolres Parmout, AKBP Andi Batara Purwacaraka  mengatakan jenazah ditemukan oleh tim SAR dipastikan jasad Maskam warga Desa Tomoli Selatan yang dilaporkan hilang oleh keluarganya pasca longsor PETI Desa Buranga pada Rabu malam (24/2/2021) lalu.

Hal itu berdasarkan pernyataan pihak keluarga yang melihat langsung jenazah di Puskesmas Ampibabo, setelah dievakuasi dari lokasi kejadian. Jenazah Maskam telah dikebumikan oleh keluarga di Desa Tomoli Selatan Senin (1/3/2021) sekira pukul 18.00 Wita.

“Sudah dikonfirmasi oleh keluarganya dan sudah dimakamkan tadi sore (Senin, 1/3/2021),” ujar Kapolres melalui WA Grup, Senin (1/3/2021) malam.

Sebelumnya, Sabtu (27/2/2021), tim SAR menemukan potongan tubuh manusia bagian paha kanan. Dipastikan bahwa potongan tubuh tersebut adalah potongan tubuh Maskam, karena saat ditemukan jasad Maskam tidak utuh yakni bagian paha kanan tidak ada. Potongan tubuh yang sebelumnya disimpan di ruang pendingin jenazah RSUD Anuntaloko Parigi, disatukan kembali sebelum jenazah Maskam dikebumikan. 

BASARNAS TUTUP OPERASI SAR

Kantor SAR Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Palu menutup operasi SAR pencarian korban longsor di lokasi PETI di Desa Buranga.

“Setelah satu jenazah korban terakhir berhasil dievakuasi, maka secara resmi kegiatan operasi ini kami tutup,” kata Kepala SAR Palu, Andrias Hendrik Johanes yang dihubungi dari Palu, Senin (1/3/2021) sore.

Dijelaskannya, operasi SAR hari keenam terhadap satu korban tersisa yang tertimbun longsor di lubang penambangan menambah daftar korban meninggal dunia menjadi tujuh orang, sebagaimana laporan masyarakat saat peristiwa itu terjadi.
Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP) SAR, kegiatan operasi dilaksanakan tujuh hari sejak peristiwa terjadi, namun apabila dalam operasi tersebut semua korban berhasil dievakuasi, maka kegiatan SAR dinyatakan berakhir.

Pada operasi SAR hari pertama, lanjutnya, warga berhasil mengevakuasi tiga jasad korban yang tertimbun longsor. Lalu operasi hari kedua tim SAR gabungan mengevakuasi tiga jenazah lainnya dan pencarian sehari sebelum operasi berakhir, tim menemukan satu jenazah tersisa.

Pada kegiatan pencarian korban longsor tersebut, operasi dipimpin Kepala Basarnas Palu yang bertindak sebagai SAR Mission Coordinator (SMC) didampingi oleh Kepala Sub Seksi Operasi dan Siaga Andi Sultan.

Dia menjelaskan bahwa korban terakhir dievakuasi oleh tim gabungan dari lubang penambangan sekitar Pukul 13.35 Wita dibantu tiga alat berat jenis excavator. Tim lebih dulu menemukan potongan tubuh korban sekitar 10 meter dari penemuan jasad. Jenazah kemudian dilarikan ke Puskesmas Ampibabo menggunakan mobil ambulans milik Polres Parigi Moutong untuk proses identifikasi sebelum diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Setelah proses evakuasi selesai, sekitar Pukul 17.15 WITA tim SAR gabungan langsung melakukan apel penutupan operasi sebelum dikembalikan ke kesatuan masing-masing.

Basarnas mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak terlibat dalam misi kemanusiaan tersebut, hingga seluruh jenazah berhasil dievakuasi.

Jumlah korban dalam peristiwa itu sebanyak 23 orang, 16 dinyatakan selamat dan tujuh orang meninggal dunia. “Keberhasilan ini berkat kerja sama tim. Saya mengucapkan terima kasih atas partisipasi para pihak dan masyarakat, sekaligus kami memohon maaf bila ada kekeliruan dalam penanganan kegiatan operasi, dan keluarga yang berduka tetap tabah menerima kenyataan ini,” ujar Andrias. TIA/ANT

 

 

Dengan ditemukan jenazah Maskam tersebut, maka jumlah korban meninggal di lubang PETI Buranga menjadi tujuh orang. Diperkirakan sudah tidak ada lagi korban lain di lubang tersebut. Karena berdasarkan laporan dari pihak keluarga penambang maupun kesaksian korban yang selamat, menyatakan jumlah korban yang meninggal hanya tujuh orang. TIA

Pos terkait