PARMOUT, MERCUSUAR – Muhammadiyah Disaster Manajemen Center (MDMC) Sulawesi Tengah menggelar lokakarya dan pelatihan (Lokalatih) Regional Indonesia Timur (Intim) di Desa Pelawa Baru, Kecamatan Parigi Tengah, Kabupaten Parmout, dibuka oleh Sekkab Parmout, Ardi Kadir, Kamis (25/7/2019).
Dalam sambutannya, Ardi mengucapkan terima kasih kepada MDMC yang telah mempercayakan Kabupaten Parmout sebagai tuan rumah untuk kegiatan yang berskala nasional, apalagi memiliki hubungan dengan penanganan bencana alam, yang memang akhir-akhir ini, menjadi perhatian pemerintah, baik di daerah maupun pusat.
“Pelatihan ini, semoga menambah wawasan para relawan, khususnya para relawan Muhammadiyah, yang bukan hanya di luar Kabupaten Parmout, tetapi juga di kabupaten ini juga,” ungkapnya.
Sementara itu, ketua panitia kegiatan, Irwan Dae Maruka, mengatakan jumlah peserta yang mengikuti kegiatan lokalatih, berjumlah 150 orang, yang berasal dari beberapa provinsi dan kabupaten di Sulteng.
“Ada yang dari Kalimantan Timur, Kalimantan Utara, kemudian Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan tuan rumah, Sulawesi Tengah, plus 13 kabupaten,” ujar Irwan.
Kegiatan digelar selama tiga hari, dengan beragam materi yang dipandu oleh trainer dari Pimpinan Pusat MDMC, sebanyak lima orang, dengan pembagian materi, mulai dari penanganan bencana alam, termasuk simulasi tanggap darurat, dan juga materi pembuatan laporan, serta strategi koordinasi, dalam penanganan kedaruratan.
Bukan hanya itu saja, lanjut Irwan, juga materi penekanan ideologi Muhammadiyah, sebagai bagian paling dasar dari seorang relawan Muhammadiyah.
“Dalam kegiatan lokalatih, kami juga memasukan materi tentang bagaimana bersuci dalam keadaan darurat, apa saja yang harus dilakukan, dan benda apa saja, yang harus dipakai,” kunci Irwan. NDA
