PARMOUT,MERCUSUAR- Setelah puncak Festival Pranata Adat Budaya Nasional Untuk Perdamaian, dilanjutkan Pawai Carnival Budaya dengan mengambil titik star di Polsek Ampibabo dan finish di halaman kantor Camat Ampibabo, Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Selasa (9/4/2019) sore.
Pawai Carnival Budaya tersebut bertujuan untuk mengembangkan budaya kearifan lokal yang dimiliki Kabupaten Parmout.
Pawai itu diikuti seluruh etnis yang tersebar di Parmout dan diramaikan siswa siswi SD, SMP, SMU sederajat di daerah itu, serta menampilkan beragam pertunjukan.
Kabupaten Parmout yang merupakan pemekaran Kabupaten Donggala terbentuk 10 April 2002 itu, memiliki beragam budaya, suku dan ras dan dibentangi garis Khatulistiwa serta memiliki garis pantai 472 kilometer dari Desa Maleali, Kecamatan Sausu hingga Desa Sijoli, Kecamatan Moutong.
‘Songu Lara Mombangu’ atau Satu Hati membangun Parmout terus digelorakan oleh masyarkat Parmout, sehingga daerah tersebut disegani daerah lain.
Festival Pranata Adat Budaya Nasional di Parmout salah satu bukti bahwa daerah itu sangat cocok dipercayakan menyelenggarakan even besar, baik nasional maupun internasional.
Direktur Pengamanan Daerah Pasca Konflik Direktorat Pengamanan Daerah Tenrtentu Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi, Hasrul Edyar S.Sos MAP mengakui kehebatan Kabupaten Parmout.
Menurutnya, Kabupaten Parmout luar biasa karena mempunyai beragam adat budaya, hidup rukun, tentram dan damai.
“Parigi Moutong luar biasa, tamu-tamunya dijamu seperti sang raja, masyarakatnya walapun berbeda agama, suku dan ras tetapi selalu hidup berdampingan, hidup rukun dan bergandengan tangan membangun Kabupaten Parigi Moutong. Ini menjadi barometer Indonesia,” ujarnya saat menghadiri kegiatan itu . TIA