PARMOUT, MERCUSUAR – Pemerintah kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout) terus menunjukan keseriusan dalam upaya untuk meraih Piala Adipura. Kali ini Pemkab Parmout menghadirkan Tim pengarah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLH) dibawah Direktorat Kantor LP3E Ekojen Maluku dan Sulawesi di Makassar.
Bupati Parmout, H Samsurizal Tombolotutu mengatakan sengaja mengundang tim pengarah dari Kementerian KLH agar dapat memberikan arahan soal yang perlu dibenahi untuk memperoleh Adipura.
“Meraih Adipura, kita jangan hanya kerja tetapi tidak terarah. Kalau ada tim seperti ini bisa memberikan masukan apa yang harus kita lakukan,” ujarnya, saat pertemuan dengan tim pengarah Kementerian KLH di Rana Cafe Parigi, Kamis (1/8/2019).
Berkaitan hal tersebut, Bupati menghimbau seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tanpa terkecuali untuk memperhatikan dengan serius pemaparan dari tim pengarah pendamping Adipura.
PENILAIAN
Tim Pengarah Pendamping Adipura, Rina mengatakan bahwa penilaian Adipura saat ini berbeda penilaian Adipura sebelumnya.
Dijelaskannya, penilaian saat ini bagi daerah yang mau Adipura pertama-tama harus menyiapkan Dokumen Kebijakan dan Strategi Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Rumah Tangga (Jakstrada) tahun 2019-2025.
“Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong harus menyiapkan dokumen Jakstrada, selanjutnya diterbitkan dengan SK Bupati,” terangnya.
Dikatakan Rina, pintu masuk Adipura adalah Jaksrada karena sampah rumah tangga adalah yang dihasilkan sehari-hari. Sampah rumah tangga bukan nanti berada di rumah tangga, tetapi juga di tempat aktivitas publik seperti pasar, sekolah, perhotelan dan lain sebagainya. “Paradigma lama kita mari kita tinggalkan, kumpul sampah, angkut lalu buang. Tetapi saat ini yang harus dilakukan adalah 5 P, penilaian sampah mana sampah organik dan mana sampah non organik, dan sampah tersebut bisa dimanfaatkan,” jelasnya saat pemaparan. TIA