PARIGI, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout) terus menggenjot vaksinasi COVID-19 kepada masyarakat, sebagai upaya mengejar target terciptanya kekebalan kelompok.
“Kami masif melaksanakan vaksinasi di seluruh layanan kesehatan (puskesmas) di 23 kecamatan di kabupaten ini,” kata Juru Bicara Satuan Tugas (Satgas) Percepatan dan Penanganan COVID-19 Parmout, Irwan, Senin (6/9/2021).
Ia menjelaskan, saat ini pemberian vaksin kepada warga masih kurang dari 10 persen, sehingga pemerintah setempat menilai langkah tersebut harus dioptimalkan, termasuk edukasi tentang manfaat vaksinasi kepada warga.
Selain itu, pemerintah setempat juga memanfaatkan program vaksinasi merdeka dicetuskan Pemerintah Pusat, yang mana saat ini di Parmout masih menyasar wilayah utara kabupaten tersebut, karena di wilayah tersebut masih banyak warga yang belum tervaksinasi.
“Vaksinasi mereka masih menyasar Kecamatan Bolano Lambunu, selain itu wilayah-wilayah yang masih mini layanan vaksinasi juga menjadi sasaran oleh pemerintah,” ujar Irwan.
Menurut dia, vaksinasi merupakan salah satu bagian dari upaya percepatan pencegahan, pengendalian dan penanganan penularan COVID-19 dengan harapan, masyarakat dapat memanfaatkan secara maksimal kesempatan ini ikut terlibat langsung.
Vaksinasi kepada warga Parmout, saat ini masih menggunakan dua jenis vaksin yakni Sinovac dan Moderna.
Pemerintah setempat mengklaim, stok kedua dosis vaksin tersebut selalu tersedia di lapangan, sebab dalam sehari ditarget 300 orang harus terlayani vaksinasi pada semua puskesmas di kabupaten tersebut.
“Kalaupun ada pihak lain menggelar kegiatan serupa sangat membantu pemerintah, kami menginginkan masyarakat lebih berpartisipasi mendukung gerakan ini, karena tanpa dukungan semua elemen masyarakat tidak akan mungkin target mencapai kekebalan kelompok,” ucap Irwan.
Pemkab Parmout juga berharap, minimal warga tervaksin sekitar 85 persen dari jumlah penduduk kabupaten ini, agar risiko penularan COVID-19 dapat diminimalisir.
“Kita tidak ingin hingga akhir 2021 nanti target ini belum bisa tercapai, sebab di tahun 2022 kebijakan vaksinasi oleh pemerintah sudah berbayar, sehingga sangat rugi kalau tidak dimanfaatkan momen ini,” demikian Irwan. ANT