Pokja Pendidikan Keluarga Gelar FGD

STUNTING

PARMOUT, MERCUSUAR – Untuk menekan stunting, Pokja Pendidikan Keluarga yang dibentuk oleh Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), menggelar Focus Group Discusion (FGD), membahas peran keluarga dalam merespon isu prioritas, yakni menekan stunting. 

FGD yang dibuka Sekretaris Daerah Kabupaten Parmout, Ardi Kadir tersebut, dihadiri 30 peserta dari perwakilan DPRD, jajaran OPD terkait, organisasi mitra, media massa, pemerhati anak, WVI, dan Kepolisian. Kegiatan ini dilaksanakan di Aula Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Daerah, Kamis (25/7/2019).

Sekretaris Daerah Kabupaten Parmout, Ardi Kadir, saat membuka kegiatan mengatakan, isu penanganan stunting menjadi peran semua pihak, sebab pemerintah lewat Direktorat Pendidikan Keluarga pada Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, mengimbau agar keluarga mengambil peran, dalam melakukan hal yang terbaik bagi pertumbuhan anak.

“Kita sudah punya pendidikan anak usia dini (PAUD), yang dicanangkan tahun 2002, juga Pokja Dikel ini sudah tahun ketiga dibentuk, tinggal disosialisasikan. Apalagi kita masuk penghargaan KLA dan kita yang pertama di Sulteng, jadi semua harus berperan dalam penanganan stunting,” jelasnya.

Sementara itu, Asisten I Setdakab Parmout, Arman Maulana menambahkan, penanganan stunting tidak bisa dibahas secara parsial, tetapi harus dibahas menyeluruh. Kata dia, peran keluarga sangat penting, sebab stunting menjadi ancaman pertumbuhan fisik yang tidak tercapai dan perkembangan otak yang terbatas.

“Pemenuhan gizi, seperti wacana kantin sehat yang akan diselenggaran Dinas Kesehatan, saya mendukung itu. Juga tidak kalah penting, harus ditangani segera yaitu penderita grahita , anak yang lahir tidak memiliki kekuatan dan membutuhkan perhatian serius. Ini bakan lebih parah daripada stunting,” ujarnya.

Kepala Dinas Pendidikan, Adrudin Nur saat melaporkan kegiatan tersebut mengatakan, yang menjadi tujuan dalam FGD yaitu di antaranya, meningkatkan kepedulian dan tanggungjawab bersama antar satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat terhadap penyelenggaran pendidikan. Juga mendorong penguatan pendidikan karakter anak. 

Meningkatkan kepedulian keluarga terhadap pendidikan anak, membangun sinergitas antara satuan pendidikan, keluarga dan masyarakat. Serta mewujudkan lingkungan satuan pendidikan yang aman, nyaman, dan menyenangkan.

Kabid Paud Dikmas, Nurlina yang memimpin FGD memberikan pengantar untuk pemahaman konsep bersama, kata dia, berdasarkan program direktorat pendidikan keluarga perlu keterlibatan sekolah, keluarga dan masyarakat untuk mewujudkan keluarga yang berkualitas. 

 

Pokja pendidikan keluarga sudah tahun ketiga intens melakukan sosialisasi kepada semua orang bahwa  keluarga harus terlibat.

Sementara itu, Kabid Sosbud Bappelitbangda Sahid  Badja, menambahkan, kasus  stunting menjadi isu internasional dan nasional. Pemerintah Parigi Moutong harus serius menjalankan tugasnya, sebab Agustus strategi program stunting akan dipaparkan di Bappenas, pemerintah provinsi akan turun menilai dan pada bulan desember tahun ini akan diumumkan hasilnya. TIA

 

Pos terkait