PARIGI MOUTONG, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout) menggalakan berbagai upaya dalam menekan prevalensi stunting di wilayah itu. Salah satunya, melalui program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting).
Plt. Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3AP2KB) Kabupaten Parmout, Kartikowati menjelaskan tujuan dari program GENTING untuk memberikan pemahaman kepada orang tua, terkait pentingnya pola pengasuhan terhadap tumbuh kembang anak.
“Program ini untuk mendorong peran aktif orang tua, dalam mencegah sekaligus mendukung upaya menekan penurunan angka stunting,” ujar Kartikowati, saat ditemui usai rapat koordinasi dan evaluasi kinerja percepatan penurunan stunting semester II tahun 2024, di Aula Bappelitbangda Parmout, Senin (16/12/2024).
Dia menjelaskan, program GENTING merupakan bagian dari upaya percepatan penurunan stunting di seluruh wilayah Indonesia, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 72 Tahun 2021. Di mana, anak yang berumur 0—2 tahun akan diberikan tambahan makanan siap saji yang bersumber dari pemerintah, orang tua asuh atau perorangan.
Program tersebut juga melibatkan intervensi perbankan maupun organisasi lainnya dalam hal penyediaan anggaran. Upaya itu dilakukan, jelas Kartikowati, sebagai bentuk nyata untuk mendukung tumbuh kembang anak secara optimal dan bebas dari stunting.
“Kalau di program sebelumnya, penanganan stunting yang dilakukan oleh Puskesmas selama kurang lebih 5 tahun, itu sumber anggarannya dari Pemkab Parmout. Tapi untuk program GENTING, anggarannya bersumber dari masyarakat. Jadi, siapapun boleh menyumbang, baik itu perorangan, perbankan maupun organisasi lainnya,” ungkap Kartikowati.
Ia juga memaparkan, berdasarkan data prevalensi stunting Kabupaten Parmout pada tahun 2022 mencapai sebesar 9,1 persen. Sedangkan di tahun 2023, naik menjadi 9,8 persen.
Olehnya melalui rapat koordinasi dan evaluasi tersebut, Kartikowati berharap seluruh OPD yang terlibat dalam Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Parmout, meningkatkan kolaborasi dalam hal perbaikan layanan, perencanaan serta penganggaran.
“Ke depan, kami menginginkan ada komitmen bersama serta keterlibatan aktif lintas sektor dalam penurunan angka stunting di Kabupaten Parmout. Ini juga dilakukan, untuk mendukung target prevalensi stunting sebesar 14 persen pada 2045 yang dicanangkan oleh pemerintah pusat,” pungkasnya. AFL