PARMOUT, MERCUSUAR – Pemerintah Kabupaten Parigi Moutong (Parmout), Sulteng, meminta agar seluruh Organisasi Perangkat daerah (OPD), Camat dan puskesmas untuk mengoptimalkan fungsi dalam mensinergikan program sanitasi di daerah, serta mengawal keberhasilan program sanitasi di wilayah masing-masing.
Hal itu disampaikan Wakil Bupati (Wabup) Parmout, Badrun Nggai membuka Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) Kabupaten Parmout tahun 2020 di lapangn Indoor Kantor Bupati, Rabu (2/12/2020).
“Khusus buat peserta Rakerkesda agar terus mengikuti kegiatan hingga selesai, agar nantinya kembali ke tempat masing masing bisa mensosialisasikan tentang stop buang air besar di wilayahnya,” tandas Wabup.
Wabup juga mengapresiasi Dinas Kesehatan (Dinkes) yang telah melaksanakan kegiatan Rakerkesda Kabupaten Parmout tahun 2020.
Sementara itu, Kepala Dinkes, dr Agus Suryono Hadi mengatakan rakerkesda bertujuan meningkatkan optimalisasi dan menginformasikan program penerapan pola hidup sehat kepada Camat, Lurah maupun Kepala Desa, hingga nantinya dapat mengajak masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat (PHBS) secara bertahap dan berupaya merubah perilaku masyarakat buang air besar sembarangan (BABS).
“Caranya dengan menggugah hati masyarakat secara terus-menerus untuk menerapkan PHBS sekaligus mengajak masyarakat untuk memiliki jamban sehat di rumahnya masing-masing,” ujar dr Agus.
Dengan cara itu, sambungnya, pihaknya optmis akan mampu mewujudkan program Stop Buang Air Besar Sembarangan (SBABS). “Sampai dengan akhir tahun 2020 terhitung sudah ada beberapa kecamatan dan desa yang dinyatakan SBABS, seperti Kecamatan Mepanga dijadikan contoh untuk para puskesmas yang ada di kabupaten Parigi Moutong memiliki satu kecamatan binaan Open Defecation Free (ODF) atau SBABS,” tutupnya. TIA