PARMOUT, MERCUSUAR – Hari ini, Senin (8/2/2021), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Parigi Moutong (Parmout), dijadwalkan mulai vaksinasi Covid-19 tahap pertama.
“Dijadwalkan kegiatan vaksinasi pertama diikuti sekitar 17 relawan, setelah itu penyuntikan kepada tenaga kesehatan (Nakes),” kata Kepala Bidang Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan (Dinkes) Parmout, Ulandari di Parigi, Sabtu (6/2/2021).
Dijelaskannya, 17 relawan yang ikut pada seremoni vaksinasi pertama, diantaranya perwakilan Forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda), organisasi profesi, rumah sakit dan Dinkes termasuk Sekretaris Kabupaten Parmout.
Lalu, dilanjutkan kepada petugas kesehatan di seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah, baik puskesmas maupun rumah sakit yang rencananya berlangsung selama tiga hari sejak 8-10 Februari 2021.
Pemkab Parmout menyiapkan sekira 14 juru imunisasi yang akan bertugas menyuntikkan Vaksin Sinovac. “Pemerintah sudah melakukan simulasi imunisasi sebagai salah satu prosedur vaksinasi Covid-19,” ujar Ulandari.
Menurut dia, vaksinasi sebagai upaya untuk perlindungan sistem kekebalan tubuh atas ancaman penularan Covid-19 terhadap masyarakat.
Dia mengemukakan vaksinasi tahap pertama ditargetkan selesai pada akhir Februari, karena penyuntikan vaksin dilakukan dua kali sehingga membutuhkan proses. “Kedua (vaksinasi) dilaksanakan 14 hari atau dua pekan setelah pertama, sebagaimana aturan dan prosedur vaksinasi Covid-19,” ucap Ulandari.
Berdasarkan ketentuan yang telah diatur pemerintah, sebelum divaksinasi sejumlah tahapan pemeriksaan oleh petugas medis wajib dilalui, mulai dari pendaftaran kemudian pemeriksaan kesehatan, penyuntikan vaksin dan pemantauan kejadian pascaimunisasi (Kipi) selama 30 menit oleh tim dokter.
Jika dalam proses itu terjadi reaksi yang menunjukkan gejala lain, pemerintah telah menyediakan rumah sakit rujukan untuk penanganan lebih lanjut.
Pemkab Parmout telah menjemput 2.680 dosis Vaksin Sinovac di gudang farmasi milik Pemerintah Provinsi Sulteng dari kuota 5.360 dosis yang diberikan Kementerian Kesehatan. “Sebagian vaksin sudah di distribusi ke puskesmas dan rumah sakit, lalu sebagian lagi masih disimpan di gudang farmasi Dinas Kesehatan,” tutupnya. TIA/*