Ada Pelecehan Seksual di SMAN Madani Palu

FOTO: SMAN Model Terpadu Madani Palu

TONDO, MERCUSUAR – Miris dan memprihatinkan, lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi tempat aman dan nyaman bagi siswa, justru diduga dimanfaatkan oleh oknum guru untuk melakukan tindakan pelecehan seksual.

Kasus ini mencuat dari SMAN Model Terpadu Madani Palu, sebuah sekolah negeri di bawah naungan Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Tengah, yang saat ini memiliki jumlah siswa sebanyak 786 orang.

Informasi dugaan pelecehan ini disampaikan langsung oleh Plt. Kepala SMAN Model Terpadu Madani Palu, Armyn yang membenarkan bahwa pelaku adalah seorang guru laki-laki yang juga menjabat sebagai wali kelas di sekolah tersebut.

“Pelakunya guru laki-laki, dia wali kelas. Sekarang sudah dalam proses. Informasi kami terima, ini terjadi di sekolah,” ungkap Armyn, Senin, (15/9/2025)..

Dugaan pelecehan tersebut terjadi pada tahun ajaran 2023/2024 dan disebut berlangsung di salah satu ruangan kelas sekolah. Ironisnya, aksi tak senonoh itu diduga dilakukan dengan dalih pembinaan siswa.

Armyn menjelaskan, guru yang bersangkutan telah dinonaktifkan sejak 25 Agustus 2025 dan saat ini sedang menjalani proses internal yang ditangani oleh Disdik Sulteng melalui Bidang Pendidikan Khusus dan Layanan Khusus (PKPLK) serta Bidang Informasi dan Publikasi (IP).

“Untuk sementara sudah kita rumahkan. Dinas akan segera membentuk tim untuk menindaklanjuti. Kita tunggu saja prosesnya,” tambahnya.

Sementara itu, pihak sekolah mengaku belum dapat memastikan lokasi pasti ruang kelas yang menjadi tempat dugaan pelecehan, lantaran rekaman CCTV hanya tersimpan otomatis selama dua minggu dan telah terhapus. Namun demikian, guru Bimbingan Konseling (BK) telah menerima keterangan dari siswi yang diduga menjadi korban, dan pengakuan korban menguatkan dugaan tindak pelecehan tersebut.

“Jujur, kami tidak menyangka guru ini bisa berbuat seperti itu. Selama ini dia dikenal ringan tangan dalam membantu,” tutup Armyn.

Kasus ini menjadi peringatan keras bagi institusi pendidikan untuk memperketat pengawasan terhadap tenaga pendidik serta memperkuat sistem perlindungan terhadap siswa, terutama di lingkungan sekolah yang seharusnya menjadi ruang aman bagi tumbuh kembang anak. UTM

Pos terkait