PALU, MERCUSUAR – Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu resmi memulai proses akademik satuan pendidikan baru berbasis asrama, yakni Madrasah Aliyah (MA) Boarding School Al-Azhar Mandiri Palu.
Hal itu ditandai dengan seremoni pembukaan tahun pelajaran 2025-2026 pada madrasah yang berlokasi di Kelurahan Mamboro Kecamatan Palu Utara, Kota Palu tersebut, pada Sabtu (12/7/2025).
Direktur Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, H. Abd Basit Arsyad menuturkan, keberadaan MA Boarding School tersebut terinsipirasi saat ia berkunjung ke Mesir beberapa waktu lalu. Ide itu lalu diwujudkan dengan pembangunan yang dimulai pada Juli 2024 lalu.
Basit mengatakan, untuk mendukung kegiatan akademik di MA tersebut, pihaknya telah merekrut stidaknya 40 orang guru. Di antaranya ada yang merupakan alumnus Universitas Al-Azhar Kairo, Mesir.
“Siswa MA Al-Azhar Mandiri Palu siap untuk mengikuti pelajaran,” tegasnya.
Basit juga menyampaikan harapan, pemerintah daerah, Kementerian Agama (Kemenag), serta pihak-pihak terkait lainnya untuk turut berpartisipasi membantu pengembangan program pendidikan di satuan pendidikan tersebut.
“Saya juga meminta Gubernur Sulteng untuk membantu sarana dan prasarana jalan menuju kampus MA Al-Azhar Mandiri. Saat jalan masuk ke lokasi madrasah kami, jalannya belum maksimal,” tandas Basit.
Sementara itu, Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Sulteng, H. Muh. Syamsu Nursi menekankan upaya yang ditunjukkan oleh Al-Azhar Mandiri Palu, dengan terus menghadirkan lembaga-lembaga pendidikan berkualitas, adalah sesuatu yang inspiratif.
Menurut Syamsu, Al-Azhar Mandiri yang telah memiliki PAUD, SD, SMP, SMA dan MA, menunjukkan komitmen dan keseriusan untuk mencetak generasi cerdas, berkarakter dan berakhlak mulia.
Syamsu menegaskan, Kemenag melalui berbagai program prioritas menaruh perhatian besar terhadap upaya reformasi pendidikan madrasah. Ia mengajak MA Boarding School Al-Azhar Mandiri Palu untuk turut mengambil peran aktif, dalam mendukung dan menyukseskan program-program pengembangan madrasah.
“Sebab pendidikan bukan hanya tentang hadirnya ruang kelas. Tetapi tentang membuka jendela masa depan,” ujar Syamsu.
Ia menyebut, lembaga pendidikan berbasis asrama (boarding school) memiliki potensi yang sangat besar. Dengan sistem tersebut, para peserta didik tidak hanya diberikan materi akademik, tetapi juga pembinaan nilai-nilai kepemimpinan, kemandirian, akhlak, dan semangat ukhuwah Islamiyah.
“Di era disrupsi seperti sekarang ini, madrasah harus terus beradaptasi. Tantangan ke depan tidak ringan, ada krisis moral, banjir informasi, ancaman intoleransi, dan krisis ekologi global. Untuk itu, kami terus mendorong agar madrasah menjadi ruang inovasi dan perubahan, dengan tetap menjaga jati diri keislaman. Madrasah bukan hanya mencetak lulusan, tetapi membentuk peradaban,” tutur Syamsu.
Gubernur Sulteng yang diwakili Kepala Biro Kesra, Awaludin menyampaikan apresiasi atas penyelenggaraan Tahun Ajaran perdana di MA Boarding School Al-Azhar Mandiri Palu.
Menurutnya, pembangunan pendidikan MA tersebut sejalan dengan program dan visi misi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulteng, yakni BERANI Cerdas dan Berani Berkah. Terutama pada lembaga pendidikan berbasis teknologi dan ketakwaan, berakhlak mulia, mendidik pemuda yang beretika dan bermoral baik.
“Saya percaya, MA Boarding School Al-Azhar Mandiri Palu lebih kuat secara akademik dan berakhlak mulia. Berani menjemput masa depan disertai dengan adab dan berakhlak,” tegas Awaludin.
Turut hadir pada kesempatan itu, Anggota DPRD Sulteng, Hidayat Pakamundi, Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Datokarama, Prof. Dr. Lukman Tahir, tokoh agama, H. Mansyur Baba, Kepala Kantor Kemenag Kota Palu, Dr. H. Ahmad Hasni, dan Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Banggai Kepulauan (Bangkep), H. Sofyan Arsyad. IEA