Demi Memenuhi Kebutuhan, Sekolah Terpaksa Berutang

Salim-7bb464bb
Salim

TONDO, MERCUSUAR – Fenomena pendidikan di Sulteng memang masih sangat memprihatinkan karena dengan adanya program gratis dari pemerintah, maka seluruh sekolah terpaksa berutang kepada pihak ketiga untuk memenuhi kebutuhan sekolah. 

Saat ini seluruh sekolah di Sulteng memang sangat menjerit karena mereka hanya mengandalkan dana Bantuan Oprasional Sekolah (BOS). Sementara dana tersebut biasanya lambat masuk,  karena terkendala dengan berbagai administrasi. Hal tersebut membuat sekolah terpaksa mengambil pinjaman dari pihak luar untuk kebutuhan sekolah setiap bulannya.

“Sudah banyak sekolah melaporkan kepada kami bahwa dengan adanya pendidikan gratis ini mereka terpaksa mengambil pinjaman dari luar, termasuk sekolah kami juga demikian. Apalagi saat ini dana BOS belum cair. Sementara Bosda yang merupakan program pemerintah belum juga dicairkan oleh pemerintah,”kata Ketua MKKS SMA Kota Palu, Salim, Selasa (31/5/2022).

Dengan adanya fenomena tersebut memang membuat pihak sekolah saat ini menjerit karena sudah sangat sulit memenuhi kebutuhan sekolah. Apalagi sekolah juga harus membayar bunga dari pinjaman tersebut, sebab tidak mungkin orang meminjamkan dananya tidak diberikan kelebihan ketika pembayaran.

“Sebenarnya ini harus bisa menjadi perhatian pemerintah, sebab tidak mungkin sekolah bisa berkembang tanpa adanya dana. Sementara setiap bulannya mereka harus memenuhi berbagai pembayaran terutama gaji para guru honorer, makanya tidak heran jika nantinya banyak sekolah terpaksa merumahkan para guru honorernya karena sudah tidak ada dana untuk membayar gaji mereka,”terangnya.

Berbagai program pengembangan bakat dan prestasi para siswa juga terpaksa sekolah hentikan, karena sudah tidak ada dana untuk membayar para pelatih dan berbagai lainnya. Selain itu sekolah juga sudah sangat sulit mengikuti berbagai kegiatan karena tidak ada dana untuk mendukung kegiatan. UTM

Pos terkait