Dikbud Sulteng Sayangkan Siswa Ikuti UN Susulan

PALU, MERCUSUAR – Kepala Bidang Pembinaan SMK pada Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Provinsi (Disdikbud) Sulteng, Dr Hatija Yahya, menanggapi kejadian yang terjadi di dua SMK di Sulteng, yakni di SMKN 6 Palu dan SMKN 1 Luwuk, yang mengalami kendala komputer dan laptop jebol saat Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di hari pertama. Menurutnya, hal tersebut sangat fatal.

Masalahnya kata Hatija, ada sejumlah siswa di salah satu SMK di Luwuk, terpaksa mengikuti UN susulan, dan hal ini sangat disayangkan olehnya.

“Persoalan listrik memang menjadi masalah kita di Sulteng. Sesungguhnya kejadian itu kita tidak harapkan terjadi,” kata Hatija, belum lama ini.

Kata dia, ini suatu pelajaran dan musibah bagi sekolah. Olehnya ini menjadi evaluasi kedepannya.

“Di SMK Luwuk ini jumlah siswanya agak banyak, di sisi lain ada juga siswa yang bergabung, sehingga kemungkinan agak berat,” ujarnya.

Namun kata Hatija, komputer yang sempat bermasalah saat UNBK kemarin, telah diantisipasi oleh pihak sekolah, karena di SMK ini ada jurusan komputer. Sehingga komputer yang bermasalah telah dirakit atau diperbaiki kembali.

“Inilah keunggulan dari SMK, mereka bisa memperbaiki dengan merakit kembali,” katanya.

Hatija menanggapi, PLN ini sudah berupaya dan pihaknya sangat mengapresiasi. Bahkan beberapa sekolah dipinjamkan mesin generator (genset) dari PLN.

“Kami juga apresiasi PLN karena petugasnya telah disiagakan di sejumlah sekolah, sehingga ketika terjadi masalah, petugas PLN sudah ada di tempat, dengan melakukan antisipasi jika terjadi pemadaman listrik,” ujarnya.

Selain itu menurut Hatija, sebenarnya siswa di SMK Luwuk tidak diharapkan mengikuti UN susulan, karena kejadian di sekolah tersebut adalah kecelakaan. Olehnya jika terjadi kendala seperti itu, seharusnya sekolah dapat diberikan perpanjangan waktu dengan tidak menutup server pusat, meskipun itu dalam aturannya ada.

“Jika admin pusat memberikan waktu kepada SMK Luwuk satu jam saja, saya kira tidak akan ada siswa yang mengikuti UN susulan,” katanya.

Maka Hatija mengaku, apapun yang terjadi di Provinsi Sulteng, pihaknya akan mengkomunikasikan serta melaporkan dengan Direktur Pembinaan SMK, sesuai kondisi riil yang terjadi di lapangan saat UNBK berlangsung. UTM

Pos terkait