BARU, MERCUSUAR – Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melalui salah satu NGO yakni Yayasan Plan International Indonesia mengundang Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, H. Ansyar Sutiadi untuk membawakan materi dalam Forum Pengurangan Risiko Bencana Tingkat Nasional di Bangka Belitung belum lama ini.
“Kota Palu dianggap baik dalam pemulihan aktivitas pendidikan pascabencana. Dan pemulihannya pun berjalan cepat,” kata Ansyar, Senin (14/10/2019).
Ansyar mengungkapkan, dirinya memaparkan materi-materi pelaksanaan pembelajaran ramah anak di situasi darurat. “Kami sudah siapkan bahan materinya untuk dipaparkan. Kami di anggap berhasil dalam pemulihan aktivitas pacabencana,” ungkapnya.
Sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, H. Ansyar Sutiadi menyerahkan Surat Keputusan (SK) Wali Kota Palu Nomor 420/795/DISDIK/2019 tentang Sekretariat Daerah Satuan Pendidikan Aman Bencana (SPAB) Kota Palu, kepada perwakilan Unicef Dr. Umar.
“SK itu sebagai salah satu syarat penetapan Kota Palu, menjadi percontohan penerapan satuan pendidikan aman bencana di Indonesia,” ujar Ansyar.
Kota Palu salah satu daerah yang paling maju dan paling pertama menerapkan satuan pendidikan aman bencana.
“Nanti di sekretariat bersama itu, ada beberapa tugas-tugas yang akan dilakukan oleh Disdikbud Palu, terkait pelaksanaan satuan pendidikan aman bencana di sekolah, yang memfasilitasi ini adalah Unicef dan NGO lainya,” katanya.
Saat ini mitigasi bencana sudah dilakukan oleh beberapa sekolah, dengan penyusunan dokumen pengurangan risiko bencana, dan prosedur tetap penanggulangan bencana, serta simulasi-simulasi.
“Data yang masuk ke kita sudah 101 sekolah yang melakukan simulasi, dan 73 sekolah yang sudah melakukan penyusunan dokumen dan program tentang mitigasi bencana,” ungkapnya. UTM