Disdik Sulteng Sosialisasikan SPMB SMA Wilayah Palu – Sigi

Puluhan kepala sekolah dan wakasek SMA dan SMK Kota Palu dan Kabupaten Sigi saat mengikuti sosialisasi SMPM yang dilaksanakan Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Satu Palu dan Sigi di salah satu Hotel Ternama di Kota Palu, Rabu (21/5/2025). FOTO: RUSTAM/MS

BIROBULI UTARA, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sulawesi Tengah menggelar sosialisasi Sistem Penerimaan Murid Baru (SPMB) jenjang SMA kepada seluruh SMA dan SMK di Kota Palu dan Kabupaten Sigi. Kegiatan ini berlangsung di salah satu hotel ternama di Kota Palu pada Rabu (21/5/2025).

Kegiatan ini bertujuan memberikan pemahaman menyeluruh kepada seluruh sekolah terkait regulasi baru dalam pelaksanaan SPMB tahun 2025. Sosialisasi dilakukan melalui Cabang Dinas Pendidikan Wilayah masing-masing, mengingat proses SPMB tengah berlangsung sejak 14 hingga 31 Mei 2025 secara serentak di seluruh kabupaten dan kota di Sulawesi Tengah.

“Kegiatan yang kami laksanakan ini adalah sosialisasi regulasi SPMB SMA tahun 2025. Banyak hal penting yang perlu disampaikan, terutama mengenai empat jalur dalam sistem SPMB, yaitu Jalur Domisili, Afirmasi, Prestasi, dan Mutasi atau Perpindahan,” ujar Kepala SMAN 2 Palu, Eddy Siswanto, yang juga menjadi narasumber dalam kegiatan tersebut.

Ia menjelaskan bahwa terdapat sejumlah perubahan penting dibandingkan sistem Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) sebelumnya, khususnya pada jalur Domisili. Jika pada sistem zonasi sebelumnya penerimaan siswa didasarkan pada jarak terdekat ke sekolah, kini pada jalur Domisili, penilaian akan mempertimbangkan nilai rata-rata siswa.

“Jadi, meskipun jaraknya dekat atau jauh, siswa dengan nilai tinggi tetap diprioritaskan. Namun, jika ada beberapa siswa dengan nilai yang sama, maka jarak terdekat akan menjadi penentu untuk mengisi kuota,” jelasnya.
Perubahan lainnya juga terjadi pada Jalur Prestasi. Kini siswa dengan peran aktif sebagai ketua OSIS, pengurus organisasi, atau yang memiliki bakat khusus seperti hafiz dengan nilai tinggi akan mendapatkan prioritas dalam seleksi.

Eddy menambahkan, meskipun fokus sosialisasi adalah jenjang SMA, pihak SMK juga dilibatkan karena mereka pun mengikuti regulasi yang sama. “Sosialisasi ini penting agar seluruh kepala sekolah, baik SMA maupun SMK, memahami aturan pelaksanaan SPMB sesuai dengan petunjuk teknis dari pemerintah pusat,” pungkasnya.
Diharapkan melalui kegiatan ini, seluruh sekolah dapat menjalankan proses penerimaan murid baru dengan lancar dan sesuai regulasi yang berlaku. UTM

Pos terkait