LERE, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu mendorong seluruh sekolah untuk bisa menerapkan kurikulum merdeka belajar sesuai dengan aturan Menteri Pendidikan dan Kebudaayaan (Mendikbud) RI.
Kurikulum Merdeka ini sudah diuji coba di 2.500 sekolah penggerak. Selain itu, kurikulum ini juga diluncurkan di sekolah lain. Mendikbud berupaya kurikulum Merdeka ini sudah mulai digunakan mulai tahun ajaran 2022/2023 dijenjang TK, SD, SMP, hingga SMA, sehingga, sekolah bisa melaksanakan kurikulum baru ini secara bertahap sesuai dengan kesiapan masing-masing.
“Inti dari Kurikulum Merdeka adalah Merdeka Belajar yaitu, dibuat agar siswa bisa mendalami minat dan bakatnya masing-masing. Misalnya, jika dua anak dalam satu keluarga memiliki minat yang berbeda, maka tolok ukur yang dipakai untuk menilai tidak sama. Kemudian anak juga tidak bisa dipaksakan mempelajari suatu hal yang tidak disukai,”Kata Kepala Disdikbud Kota Palu, Hardi, Kamis (17/3/2022).
Kurikulum prototipe akan memberikan otonomi dan kemerdekaan bagi siswa dan sekolah, Pihaknya mencontohkan lagi, nantinya di sekolah tidak akan ada lagi jurusan atau peminatan.
“Tetapi, kami juga masih memberikan kelonggaran, jika masih ada sekolah yang belum bisa menerapkan Kurikulum Merdeka, maka bisa menggunakan Kurikulum 2013 dan Kurikulum Darurat. Kami memberikan kewenangan kepada kepala sekolah dan guru untuk memilih kurikulum, karena ini juga masih dalam tahap penyesuaian,”terangnya.
Pihaknya mengatakan, saat ini sudah banyak sekolah yang melaksanakan berbagai pelatihan kepada para guru dalam menerapkan kurikulum merdeka belajar. Malahan sejumlah sekolah mendorong agar mendukung penerapan kurikulum merdeka belajar di sekolah. UTM