BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng menergetkan tahun depan angka putus sekolah semakin menurun, olehnya untuk mendukung program tersebut diharapkan seluruh sekolah bisa lebih peduli dengan kondisi anak yang ada di sekitarnya.
Kepala Disdikbud Sulteng, Yudiawati Vidiana mengimbau kepada seluruh sekolah lainnya agar bersama-sama menjaga peserta didik agar terhindar dari gangguan dan godaan yang berdampak buruk bagi kelanjutan sekolahnya.
“Mari kita bersama-sama, kepala sekolah, tenaga pendidik, orang tua, mari kita saling support, saling jaga, agar anak-anak didik kita khususnya yang ada di Kota, karena kita tahu banyak sekali gangguan dan godaan dunia pendidikan di kota,”katanya, Senin (12/9/2022).
Pihaknya menyebutkan, berbagai macam jenis godaan yang dapat merusak masa depan peserta didik seperti narkoba dan pergaulan bebas. Tentunya godaan ini bisa menjadi ancaman bagi kita semua agar lebih peduli dengan nasib mereka, sebab kita sebagai tenaga pendidik harus lebih peka terhadap kondisi anak di sekitar kita.
“Jadi bagaimana kita memberantas narkoba, bagaimana kita juga memberantas HIV Aids, bagaimana juga kita memberikan anak-anak memiliki karakter, karakter yang kreatif inovatif sehingga betul-betul menghasilkan kreasi,”terangnya.
Dia mengatakan, saat ini angka putus sekolah di Sulteng cukup tinggi dibanding daerah lainnya di Indonesia. Tentunya masalah itu bukan hanya tanggung jawab pemerintah tetapi bagaimana kita bisa bersama-sama melihat kondisi tersebut.
“Jadi target kita agar angka putus sekolah kita itu rendah. Olehnya itu kami berharap di tahun akan datang bisa kita kurangi, dan angka rata-rata sekolah dan lama sekolah,” jelasnya.
Yudiawati berharap, agar pihak sekolah benar-benar serius dalam hal ini, angka atau jumlah putus sekolah dapat ditekan. UTM