BESUSU TENGAH, MERCUSUAR – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Sulteng menargetkan pada tahun 2022 mendatang seluruh kabupaten di Sulteng bisa memiliki SMK Pusat Keunggulan (PK). Saat ini baru ada tiga kabupaten/kota di Sulteng yang memiliki SMK PK.
Sebelumnya Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) menetapkan lima Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Provinsi Sulawesi Tengah menjadi SMK Pusat Keunggulan.
“Lima SMK itu berada di beberapa kabupaten dan kota di Sulteng, yakni di Kota Palu ada tiga, dua sekolah negeri dan satu swasta, kemudian ada di Parigi Moutong, Tolitoli, dan Kabupaten Buol,”kata Kepala Bidang Pembinaan SMK Disdikbud Sulteng, Dr. Hatija Yahya, Jumat (10/12/2021).
Pihaknya mengungkapkan, SMK Pusat Keunggulan diharapkan menjadi rujukan untuk sekolah kejuruan lainnya. Olehnya itu lulusan siswa dari SMK PK ini ditarget 20 persen sudah harus terserap ke dunia kerja.
“Artinya SMK Pusat Keunggulan yang ditetapkan itu harus kerja keras, agar anak-anak didiknya benar-benar dirindukan oleh industri. Jadi memang tantangannya cukup besar di SMK Pusat Keunggulan, karena memang punya beban yang harus mereka lakukan, khususnya melahirkan lulusan siswa yang unggul dan kompeten,” ujarnya.
Menurutnya, tantangan SMK Pusat Keunggulan itu adalah, jangan sampai SMK non unggulan justru lebih unggul. Hal ini bisa terjadi, olehnya itu memang butuh kerja keras.
“Selain itu menurut saya SMK yang dipilih menjadi pusat keunggulan bukan SMK terbaik, namun terbaik di bidang jurusannya. Misalnya di bidang maritim pada SMKN 7 Palu, memang sekolah ini terbaik di Sulteng khususnya bidang maritim, kemudian SMK keunggulan di sektor industri kreatif, misalnya SMKN 1 Biau menurut saya bukan yang terbaik di Sulteng, masih ada sekolah lain terbaik. Tetapi menurut penilaian Kementerian itu belum layak, tentunya ini menjadi tantangan kita,” jelasnya.
Olehnya itu, di 2022 akan didorong lagi tambahan SMK Pusat Keunggulan di beberapa kabupaten yang belum ada. “Jadi kita berharap di setiap kabupaten itu ada SMK keunggulan, sehingga menjadi model atau rujukan untuk SMK lainnya di kabupaten tersebut,” ungkapnya.
Maka dari itu, di tahun 2021 pemerintah provinsi dalam hal ini Disdukbud Sulteng bidang SMK benar-benar mempersiapkan infrastruktur untuk sekolah-sekolah terbaik di setiap kabupaten dan kota.
“Sebenarnya penilaian di SMK PK bukan hanya dari infrastrukturnya, tetapi bagaimana manajemen kepemimpinan kepala sekolahnya, sebab itu jauh lebih penting. Dalam merubah maindset guru dan kepala sekolah seperti apa visinya ke depan, ini yang paling utama di SMK PK. Sebab untuk penetapan SMK PK itu yang diwawancarai pertama itu adalah kepseknya,”tutupnya. UTM