Dua Guru MAN IC Palu, Terpilih Jadi Duta Pelopor Moderasi

MAN IC Moderasi-0954b26a

MAMBORO, MERCUSUAR – MAN Insan Cendekia (IC) Kota Palu kembali meraih prestasi yang membanggakan dengan meloloskan dua guru menjadi Duta Pelopor Moderasi Beragama oleh Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia (RI).

Dua guru MAN IC Kota Palu tersebut bernama Ustadz Mohammad Rifai dan Mohammad Thariq yang merupakan utusan dari Provinsi Sulawesi Tengah sebagai Guru Duta Pelopor Moderasi Beragama oleh Menteri Agama RI dalam kegiatan, Moderasi Beragama di Surabaya pada 27 – 30 Oktober 2021.

Mereka juga berhasil menerima Piagam Penghargaan dari Menteri Agama RI sebagai peraih 50 Madrasah Aliyah terbaik Nasional pada Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Madrasah Aliyah Tahun 2021.

Kepala MAN IC Kota Palu, Soim Anwar mengatakan, sangat mengapresiasi prestasi yang telah diraih dua guru MAN IC Kota Palu, karena bisa terpilih menjadi Duta Pelopor Moderasi Keagamaan Kemenag RI.

“Prestasi ini sebagai salah satu bentuk upaya madrasah dalam mengembangkan kualitas pendidikan baik kepada para guru maupun para siswa, makanya ini menjadi salah satu prestasi yang bisa memberikan semangat bagai para guru dan siswa dalam meningkatkan bakat dan prestasi mereka di madrasah,”katanya, Minggu (31/10/2021).

Dengan terpilihnya guru tersebut menjadi Duta Moderasi Beragama perwakilan Sulteng, maka mereka diberikan tugas untuk mengembanggakan berbagai program keagamaan dari Kemenag RI, makanya ini bisa menjadi jalan buat mereka dalam mengasah kemampuan untuk nantinya bisa diterapkan kepada para siswa didalam pembelajaran di madrasah.

“Kami juga sangat bersyukur karena bisa meraih penghargaan dari Kemenag RI tentang penghargaan 50 madrasah terbaik nasional pada UTBK kemarin. Ini salah satu bukti bahwa kita memang merupakan salah satu madrasah terbaik di Indonesia,sehingga kita harus bangga karena bisa bersama-sama dalam membangun prestasi MAN IC Kota Palu,”terangnya.

Pihaknya juga mengimbau kepada para guru untuk terus mengembangkan prestasi para siswa di madrasah, sebab sebagai tenaga pengajar tidak boleh lelah dalam memberikan pembelajaran berkualitas kepada para siswa. UTM 

Pos terkait