FKIP Untad Laksanakan Debat Mahasiswa

DEBAT

PALU, MERCUSUAR – Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Tadulako (Untad), melaksanakan Kompetisi Debat Mahasiswa, Sabtu (12/9/2019), bertempat di Ruang Senat FKIP Untad. Debat mahasiswa dengan tema Bela Negara ini, merupakan salah satu kegiatan dari rangkaian kegiatan Program Hibah General Education (GE) Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan Kementerian Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Tahun 2019.

Panitia kegiatan, Hasdin, S.Pd, M.Pd, menjelaskan, kegiatan ini mengundang semua program studi yang ada di FKIP Untad. Kegiatan ini kata dia, dilaksanakan dengan tujuan untuk membantu pemerintah mensosialisasikan perubahan UUD 1945, khususnya yang berkenaan dengan hal Bela Negara.

“Kegiatan ini juga mendorong kemampuan mahasiswa dalam memahami urgensi bela negara, serta mengembangkan   budaya   perbedaan   pendapat   secara konstruktif, dalam memahami  implementasi peraturan, yang terkait dengan masalah-masalah kenegaraan.

Debat ini diikuti oleh lima prodi, yang terdiri dari 8 regu. Mereka kemudian dibagi dalam tim pro dan tim kontra. Delapan regu itu terdiri dari 4 regu dari Prodi PPKn, 1 regu dari Prodi Pendidikan Sejarah, 1 regu dari Prodi PG PAUD, 1 regu dari Prodi Pendidikan Fisika, dan 1 regu dari Prodi Pendidikan Biologi.

Dari 8 regu yang berkompetisi di babak penyisihan, kemudian memunculkan 4 regu yang langsung berlaga di babak semifinal. Keempat regu tersebut, yaitu Regu PPKn 1, Regu Pendidikan Fisika, Regu PG PAUD, dan Regu PPKn 3. Selanjutnya di babak perebutan juara ketiga menampilkan Regu PG PAUD dan Regu Pendidikan Fisika, dan di babak final menampilkan Regu PPKn 1 dan Regu PPKn 3.

Hasil dari Kompetisi Debat Mahasiswa ini mengantarkan Regu Prodi PPKn 1 sebagai juara 1, Regu PPKn 3 sebagai Juara 2, dan Regu Pendidikan Fisika mendapatkan Juara 3. Untuk kategori Best Speaker diraih oleh Regu Pendidikan PG PAUD.

Dekan FKIP Untad, Dr Anshari Syafar, MSc mengatakan, debat membahas tentang fenomena yang ada di sekotar kita. Fenomena ini bisa amati dengan dua ukuran, yakni lewat panca indera kita, kemudian fenomena yang bisa diukur ketercapainnya, baik secara kualitatif maupun kuantitatif. Selain itu, debat kata dia, juga membangun daya nalar.

Dekan secara khusus mengapresiasi pelaksanaan kegiatan ini. Dirinya berharap kegiatan ini menjadi pemicu pembinaan mahasiswa di bidang debat dan aneka kegiatan yang berkaitan dengan pengembangan sumber daya manusia lainnya. JEF  

Pos terkait