PALU, MERCUSUAR – Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Tadulako (Untad) wajib membangun daya saing akademik, untuk menjadi salah satu fakultas unggulan di Untad, dan menjadi bagian terpenting dalam sejarah pengabdian di Sulteng.
Penggalan kalimat itu adalah ungkapan Dekan FKM Untad, Prof. Dr. Rosmala Nur dalam sambutannya pada perkuliahan umum bertajuk “Membentuk Generasi Go Healthy, Melalui Kampus Berdampak Menuju Indonesia Emas, di Palu, Sabtu (30/8/2025).
“Pentingnya membangun citra mahasiswa FKM yang cantik, cerdas, dan sehat. Branding tersebut bukan sekadar slogan, melainkan gambaran ideal mahasiswa FKM yang memiliki daya saing akademik, berpenampilan positif, sekaligus peduli akan kesehatan diri dan lingkungannya,” tutur Roslama.
Kuliah Umum itu mendapat antusiasme tinggi dari civitas akademika, baik dosen maupun mahasiswa. Rosmala berharap, melalui kegiatan tersebut lahir generasi muda FKM Untad yang sehat, berdaya saing, dan berkontribusi nyata dalam pembangunan kesehatan bangsa.
“Semoga saja, ini menjadi langkah awal untuk kita membangun generasi muda yang kuat agamanya, sehat fisiknya, juga cerdas fikirannya, serta seimbang mentalnya. Kita membutuhkan generasi muda, yang seperti itu,” ujar Rosmala.
Sementara itu, Wakil Rektor Untad Bidang Akademik, Dr. Rusydi mengingatkan kembali tagline Untad yaitu Unggul, Tangguh, dan Adaptif. Ia menegaskan, poin adaptif masih perlu lebih dioptimalkan dalam implementasi nyata, khususnya dalam menghadapi perubahan global, digitalisasi, dan tantangan dunia kesehatan di masa depan.
Kuliah Umum tersebut menghadirkan Kepala Kebijakan Pembangunan Kesehatan Kementerian Kesehatan RI, Prof. Dr. Asnawi Abdullah. Pada materinya, Asnawi menitikberatkan peran kampus dalam membentuk generasi “Go Healthy” yang tidak hanya cakap secara akademik, tetapi juga mampu menjadi agen perubahan kesehatan masyarakat menuju visi Indonesia Emas 2045.
Ia menekankan bahwa mahasiswa kesehatan harus terus mengembangkan kapasitas diri, bersikap kritis terhadap isu-isu kesehatan, serta membangun jejaring kolaboratif lintas sektor. */MBH