PALU, MERCUSUAR – Hari ini, Sabtu (18/12/2021), Politeknik Palu mewisuda 111 lulusan. Jumlah tersebut berasal dari tiga program studi, yakni program studi Teknologi Pengolahan Hasil Laut, program studi Teknologi Pengolahan Hasil Bumi dan program studi Teknik Mekanisasi Pengolahan. Hal tersebut dikatakan Direktur Politeknik Palu, Gatot Margono, kepada wartawan Mercusuar, Jumat (17/12/2021).
Dijelaskan, walaupun wisuda dilaksanakan masih dalam kondisi pandemi Covid-19, namun pelaksanaannya tetap mematuhi protokol kesehatan (prokes) 3M, yakni memakai masker, mencuci tangan dan menjaga jarak.
“Wisuda ini dihadiri langsung oleh Kepala Lembaga Layanan Dikti Wilayah XVI, bersama dengan beberapa mitra, yakni dunia usaha, dunia industri dan Kadin,” jelasnya.
Lanjutnya, dalam kegiatan ini juga akan dilakukan penandatanganan kerja sama di bidang pendidikan vokasi antara Politeknik Palu dengan Kadin Sulteng. Pendidikan vokasi ini adalah salah satu program, yang menyelaraskan antara dunia pendidikan dan dunia usaha dan industri. Dunia industri sebagai pengguna tenaga kerja, tentu akan mencari tenaga kerja yang mereka inginkan, di antaranya sesuai kompetensi yang dimiliki tenaga kerja tersebut.
“Kami dari perguruan tinggi sebagai penyuplai dan pencetak tenaga kerja, untuk memenuhi kebutuhan industri dan dunia usaha, tentu kami menyesuaikan kompetensi apa yang mereka inginkan,” ujarnya.
Oleh karena itu, untuk mewujudkan hal itu, pihaknya melaksanakan kerja sama dengan Kadin Sulteng, karena di Kadin, ada pengusaha dan para pelaku ekonomi.
“Kami juga sudah melaksanakan kerja sama dengan pusat standarisasi bahasa Jepang yang ada di Jakarta. Mereka itu, diberi wewenang untuk penempatan tenaga kerja ke Jepang. Seminggu yang lalu, kami telah mengirimkan 64 orang lulusan, termasuk ada dari perguruan tinggi lain, untuk kursus persiapan bekerja di Jepang, namun kami lebih banyak,” ujarnya.
Dua orang mahasiswi yang mau ikut wisuda kata dia, masih mengikuti kursus bahasa Jepang secara luring di Jakarta, untuk persiapan ke Jepang. Dengan demikian, untuk mencukupi jumlah mahasiswa maka digantikan dengan yang lain.
Adapun para tenaga kerja yang dikirim ke Jepang nanti, ada 14 sektor, di mana para tenaga kerja akan menerima gaji Rp25-30 juta per bulan. Untuk pengiriman tenaga kerja ke Jepang dilakukan pada Februari, sedangkan pendaftaran dimulai Januari.
“Untuk pengiriman tenaga kerja ke jepang kami masih diberikan kuota sebanyak 100 orang,” ujarnya.
Politeknik Palu kata dia, bukan hanya mencetak tenaga kerja bagi orang yang menganggur, tetapi bagaimana berupaya bisa menyalurkan tenaga kerja di luar negeri, dengan gaji yang fantastis.
Dalam rangka meningkatkan mutu kualitas pendidikan Politeknik Palu dengan kampus merdeka, artinya mereka diberikan leluasa untuk belajar di dunia industri maupun dunia usaha selama 2-3 semester, sehingga betul-betul mendapatkan keterampilan yang memadai dan lulusan yang profesional. Arti profesional adalah karena keterkaitan antara teori, praktek dan kiat, karena kiat hanya didapat di dunia industri.
Politeknik Palu terus berbenah, berinovasi agar sesuai dengan tuntutan masyarakat dan pengguna tenaga kerja. Adapun waktu pendidikan di Politeknik Palu yakni 6 semester, setiap akhir kelulusan, mahasiswa harus membuat tugas akhir yang benar-benar buatan mereka.
Lulusan Politeknik Palu banyak yang sudah sukses. Dosen di Politeknik Palu merupakan lulusan S2 dan S3, yang berasal dari dosen tetap yayasan, ITS, IPB, Unsrat, Untad, serta Unhas.
Adapun mahasiswi berprestasi Politeknik Palu, yakni Fitriani Srirahayu, mengikuti lomba Teknologi Tepat Guna (TTG), lomba memasak yang dilaksanakan Diskanlut Sulteng, dan mampu bersaing dengan lainnya karena masuk 5 besar, serta penelitian pengembangan olahan teri.
Sedangkan Wadir II yang juga dosen ahli, Yudin Ibrahim akan memberikan orasi terkait pengembangan olahan garam Talise. Politeknik Palu, telah banyak didanai melalui beberapa proposal oleh Kemendikbud dan Ristek. AJI