IKAHUT Kuatkan Pembangunan Kehutanan Daerah

IKAHUT-88a66a9f
Sudirman Dg. Massiri

PALU, MERCUSUAR – Jelang pelaksanaan Musyawarah IV Ikatan Alumni Kehutanan Universitas Tadulako (IKAHUT Untad), Ketua IKAHUT Untad, Dr. Sudirman Dg. Massiri mengingatkan kepada seluruh alumni Kehutanan Untad, bahwa alumni sejatinya memiliki tanggung jawab dalam mendukung pembangunan kehutanan daerah.

“Dengan bekal disiplin ilmu yang telah didapatkan, maka alumni dipandang penting dalam menguatkan pembangunan kehutanan. Termasuk juga peran alumni, dalam mekanisme kontrol dan implementasi kebijakan kehutanan,” kata Sudirman, di Palu, Kamis (13/1/2022).

Agenda Musyawarah IV IKAHUT Untad dilaksanakan pada Sabtu 15 Januari 2022 secara virtual. Hal itu karena mempertimbangkan masa pandemi, serta mengikuti imbauan pemerintah daerah untuk mengurangi aktivitas berkerumun, dan memproteksi masyarakat agar tidak terjadi transimis lokal Covid-19.

Pelaksanaan musyawarah, lanjut Sudirman, dapat menjadi momentum bersama untuk merapatkan kembali barisan, mengimplementasikan cita-cita organisasi agar bisa tercapai dan berjalan sebagaimana mestinya.

“IKAHUT berada di bawah IKA Untad. Meskipun begitu, sebenarnya IKA Kehutanan memiliki tanggung jawab yang cukup besar, soal bagaimana menguatkan pembangunan kehutanan di Provinsi Sulawesi Tengah. Kita mau mengangkat tema ‘sinergitas’ melalui momentum ini, membangun sinergi sesama alumni, sehingga organisasi menjadi media kita berkomunikasi. Kita mau membangun komunikasi sesama alumni, memunculkan peran yang bakal kita berikan terhadap pembangunan kehutanan,” tuturnya. 

Ia menjabarkan, alumni yang dihasilkan perguruan tinggi sepeti Fakultas Kehutanan Untad harus memberikan peran yang kuat terhadap sektornya. Alumni dapat memanfaatkan khazanah pengetahuannya sewaktu di masa perkuliahan, untuk melihat potensi keberpihakan kebijakan sektor kehutanan yang berkelanjutan.

“Kehutanan itu besar pengaruhnya, meskipun masih terhitung muda, yang kita harapkan adalah penguatan peran dan sinergi alumni. Beberapa alumni kita sudah malang melintang di instansi ataupun di organisasi-organisasi yang menyentuh sektor kehutanan. Tetapi kalau kita mau jujur, peran dari alumni Kehutanan di Untad masih kecil sekali,” ujarnya.

Sudirman melanjutkan, jika berkaca pada alumni Kehutanan di perguruan tinggi lainnya, banyak yang turut memengaruhi kebijakan-kebijakan kehutanan, bahkan hingga di tingkat nasional.

“Tapi kita yang berada di daerah yang notabene memiliki ciri khas dan permasalahan tersendiri, tidak boleh lepas berperan seperti di perguruan tinggi lainnya. Mereka punya peran, posisi tawar, jaringan  yang kuat untuk mengoptimalkan alumninya untuk bisa bekerja, itu juga tidak kalah penting yang coba kita bangun ke depan,” tegasnya.

Di samping itu, lanjutnya, IKAHUT Untad diharapkan memberikan input kepada perguruan tinggi (Fakultas Kehutanan Untad) untuk menggali ilmu pengetahuan terbarukan, menyesuaikan dengan perkembangan isu strategis sektor kehutanan. 

“Alumni itu kan bekerja, tentu tahu, apakah ilmu yang diajakan di perguruan tinggi terpakai atau tidak. Yang mengoreksi itu adalah alumni, bahwa sebenarnya kita membutuhkan ilmu A misalnya, dan ilmu B yang kita tidak butuhkan, peran kontrol ini harus hidup,” tuturnya. 

Menurutnya, dalam musyawarah itu, bukan hanya pergantian regenerasi kepengurusan, tetapi mampu menghasilkan komitmen seperti rambu-rambu rekomendasi, apa yang mau dilakukan IKAHUT di kepengurusan baru ke depannya. */IEA

Pos terkait