PALU, MERCUSUAR – Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) kelompok 1 angkatan XXV tahun 2025, Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi (STIA) Pembangunan Palu menggelar pelatihan dasar-dasar Jurnalistik bagi pelajar di Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 2 Palu, Kami (17/7/2025).
Kegiatan pelatihan merupakan bagian dari program kerja kelompok 1 KKN Angkatan XXV tahun 2025 yang telah disusun sebelumnya.
Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) kelompok 1, Jisman Atjo, S.Sos., MSi dalam sambutannya mengatakan bahwa kegiatan KKN mahasiswa STIA Pembangunan Palu merupakan wujud nyata pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat. Mahasiswa hadir bukan hanya sebagai pembelajar, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berbagi ilmu dan keterampilan kepada masyarakat, khususnya para pelajar.
Menurutnya, jurnalistik adalah keterampilan penting di era digital, di mana setiap orang berpotensi menjadi penyebar informasi. Melalui pelatihan ini, kiranya siswa-siswi di SMKN 2 Palu dapat memahami dasar-dasar jurnalistik, juga menjadi bekal awal untuk terjun ke dunia media, komunikasi, atau bahkan menjadi bagian dari perubahan sosial di lingkungan masing-masing.
“Kami juga ingin mengajak adik-adik untuk tidak berhenti belajar sampai di bangku sekolah menengah. Pendidikan tinggi membuka banyak peluang dan memperluas wawasan, sehingga mari bergabung menjadi mahasiswa di STIA Pembangunan Palu,” ujarnya.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) bidang kehumasan SMKN 2 Palu, Dr. Hernida Hi. Kone, S.Sos, MM mengapresiasi kegiatan yang digagas oleh mahasiswa STIA Pembangunan Palu sebagai salah satu program kerja kelompok 1 KKN angkatan XXV tahun 2025.
“Terima kasih karena sudah memilih SMKN 2 Palu sebagai sasaran program kerja mahasiswa KKN STIA Palu. Kami sangat mengapresiasi, artinya sekolah kami mendapat tempat yang baik bagi mahasiswa untuk berbagi pengetahuan,” ujarnya.
Menurutnya, di era digital saat ini, keterampilan jurnalistik menjadi sangat penting.
“Kita hidup di tengah banjir informasi, namun tidak semua informasi itu benar. Di sinilah peran jurnalistik, tidak hanya soal menulis berita, tetapi juga membentuk kemampuan berpikir kritis, menyaring informasi, serta menyampaikan fakta dengan tanggung jawab. Bagi siswa SMK, terutama jurusan yang berkaitan dengan komunikasi, broadcasting, atau multimedia, pengetahuan jurnalistik bisa menjadi bekal yang sangat berguna di dunia kerja,” ujarnya,
Hernida berharap kegiatan ini dapat membangkitkan semangat belajar dan minat jurnalistik di kalangan siswa.
Sementara itu Narasumber kegiatan pelatihan dasar-dasar jurnalistik, Kartini Nainggolan dalam materinya menjelaskan bahwa jurnalisme adalah proses menyebarluaskan informasi berdasarkan kaidah bahasa dan kode etik melalui berbagai media, baik cetak, elektronik, maupun digital.
“Jurnalis harus mampu menyampaikan informasi secara akurat, objektif, dan bermanfaat bagi masyarakat,” kata Kartini yang juga merupakan salah satu mahasiswa KKN STIA Pembangunan Palu angkatan XXV tahun 2025 di hadapan peserta pelatihan.
Materi pelatihan meliputi prinsip-prinsip dasar jurnalistik seperti ketepatan, kebenaran, dan keterbukaan. Peserta juga diperkenalkan dengan teknik penulisan berita menggunakan pendekatan piramida terbalik, serta unsur 5W1H (what, who, when, where, why, how) sebagai fondasi dalam menyusun naskah berita.
Peserta pelatihan diajak langsung mempraktekkan cara membuat lead yang kuat dan menulis berita berdasarkan fakta lapangan. Pelatihan juga menekankan pentingnya etika jurnalistik seperti menjaga objektivitas, menghormati privasi, dan menghindari konflik kepentingan.
Kartini yang juga adalah wakil pemimpin redaksi harian Mercusuar mengungkapkan bahwa kegiatan ini menjadi bagian dari program pengabdian kepada masyarakat oleh mahasiswa KKN angkatan XXV kelompok 1, STIA Pembangunan Palu.
Harapannya pelatihan ini dapat menumbuhkan minat serta keterampilan jurnalistik di kalangan siswa SMKN 2 Palu, khususnya jurusan Broadcasting.
“Pelatihan ini membuka wawasan saya tentang bagaimana cara menulis berita yang benar. Ternyata, banyak hal yang harus diperhatikan sebelum menyebarkan informasi,” kata Miza, salah satu peserta dari kelas Broadcasting.
Usai sesi materi, diadakan sesi kuis untuk mengevaluasi pemahaman sekitar 80 lebih siswa yang mengikuti pelatihan terhadap materi yang diperoleh. Dari hasil kuis tersebut, terlihat jelas bahwa pemahaman mereka setelah mendapatkan materi dasar-dasar jurnalistik sangat baik karena sebagian besar siswa dapat menjawab pertanyaan dengan benar.MS
