PETOBO, MERCUSUAR – Tanggapi isu pelarian anak, Kepala Lembaga Pembinaan Khusus Anak (LPKA) Kelas II Palu, Revanda Bangun, berkomitmen bekali anak dengan program rehabilitasi mental dan mendampingi anak untuk meraih prestasi. Komitmen tersebut ia sampaikan saat dirinya yang didampingi oleh Kepala Sub. Bagian Umum, Antonius Andry serta Tim Humas, Ansari Maulana, saat mendapat kunjungan oleh awak media di ruang kerjanya, Senin (20/2/2023) pagi.
Revanda menyebutkan, salah satu faktor dari kaburnya satu orang anak binaannya berinisial MW tersebut, disebabkan kondisi psikis anak yang masih belum dapat menerima kondisi statusnya, sebagai seorang tahanan anak. Ia pun menjelaskan, pihaknya sebelumnya telah mengantisipasinya, dengan melakukan pendekatan secara persuasive, untuk mengetahui kondisi sang anak.
“Jadi yah anak ini terhitung masih dalam pengenalan lingkungan di LPKA Palu ini. Ia berada di sini sekitar 10 hari, statusnya pun masih seorang tahanan. Hal itulah yang menjadi sebab ia nekat untuk membobol ventilasi dan melompoti pagar kami. Ia masih belum dapat menerima statusnya sebagai seorang tahanan. Hal itu kami nilai, karena MW sendiri sudah berapa kali menanyakan kapan ia keluar,” jelas Revanda.
Selain itu, dirinya juga menjelaskan, telah melakukan langkah-langkah preventif untuk mengantisipasi aksi tersebut terulang kembali, baik dari aspek pengamanan maupun pembinaannya.
“Kami sudah benahi segala aspek pengawasan dan pembinaan di sini Kami upayakan agar hal ini tidak terjadi lagi. Kami ingin mereka semua ceria berada di sini,” tambahnya.
Ia pun bertekad akan senantiasa membekali setiap anak dengan program rehabilitasi mental dan optimis akan turut mendampingi setiap anak, untuk meraih segala prestasinya.
“Selain akan senantiasa memberikan program rehabilitasi yang bekerja sama dengan pemerintah daerah dan beberapa komunitas pemerhati anak yang ada di Kota Palu, kami sangat optimis dapat mendorong mereka semua untuk raih segala prestasi, khususnya perubahan sikap dan perilakunya,” tutupnya. */JEF