MAN 2 Palu Doakan Tiga Siswa Korban Sungai Wera

BESUSU TIMUR, MERCUSUAR – MAN 2 Kota Palu melaksanakan doa bersama untuk tiga siswa korban Sungai Wera, Kabupaten Sigi. Pada pelaksanaan doa bersama tersebut suasana haru dan sedih masih membekas siswanya yang mengalami musibah terseret air sungai di sekitar lokasi wisata Air Terjun Wera.

Doa bersama pun digelar oleh Madrasah tersebut, untuk dua siswa yang telah wafat dan satu siswa yang masih dalam pencarian (hilang), segera ditemukan. Tampak sejumlah siswa dan para guru, serta para alumni, Kepala MAN 2 Palu, Syamsu Nursi, dan para orang tua korban, hadir mengikuti doa bersama dengan begitu khusyu membaca surah Yasin dan zikir tahlil untuk para almarhum maupun almarhumah, di Masjid Al-Ikhlas MAN 2 Palu.

Kepala MAN 2 Palu, Syamsu Nursi mengungkapkan, doa bersama ini dilaksanakan untuk mengenang tiga siswanya, yang terkena musibah di lokasi wisata air terjun Wera tersebut. “Kami tidak menyangka setelah upacara Senin lalu, merupakan tanda pamitan terakhir dari tiga siswa tersebut, sebab setelah upacara semua siswa kelas XII termasuk tiga siswa yang terkena musibah tersebut yakni, Almarhumah Ma’nadila, Almarhum Nurhidayat, dan Muhajirin masih sempat bersalaman dengan semua dewan guru. Namun kembali lagi semua itu atas takdir Allah Swt,” kata Syamsu.

Pihaknya terus mengajak, kepada semua siswa dan guru tetap berikhtiar dan berdoa, sebab sampai dengan saat ini masih ada satu lagi siswa MAN 2 Palu yakni Muhajirin, belum ditemukan jasadnya.

“Kita tidak mengetahui bersama apa yang terjadi, apakah jasad Muhajirin masih hidup atau sudah meninggal, olehnya kami terus mendoakan yang terbaik untuk siswa tersebut,” ungkapnya.

Menurutnya, sudah cukup usaha yang dilakukan baik dari tim Basarnas, beberapa para relawan, pihak kepolisian, unsur desa di Wera, pemerintah daerah sudah berupaya semaksimal mungkin melakukan pencarian terhadap satu siswanya.

“Semoga jasad Muhajirin ini, bisa segera ditemukan, apakah dalam keadaan meninggal ataupun ada Mujizat dari Allah SWT bisa selamat. Dengan berakhirnya atau diberhentikannya status pencarian sementara yang diputuskan oleh pihak Basarnas, kurang lebih tujuh hari. Tetapi saya harap kita tetap berikhtiar dan berkomunikasi dengan baik melalui media sosial maupun secara langsung,” ujarnya.

Mungkin saja, kata Syamsu, ada yang mendapatkan informasi atau kabar kedepanya, semoga satu lagi siswanya ini bisa dapat ditemukan.

“Tentunya kita merasa kehilangan dengan kepergianya para siswa tersebut, sebab seyogyanya hari ini mereka akan mengikuti ujian akhir semester, dan akan mengakhiri studinya di MAN 2 Palu,” katanya.

Syamsu juga mengatakan, terkait kegiatan di luar madrasah untuk sementara saat ini dihentikan, apalagi cuaca saat ini tidak menentu.“Saya kembali ingatkan kepada para siswa agar musibah ini dijadikan suatu pelajaran penting, jika sudah selesai mengikuti kegiatan di sekolah maka langsung pulang ke rumah, jangan lagi berkeliaran di luar sekolah, utamanya juga dengarkan saran orangtua,” pungkasnya. UTM

Pos terkait