Matsama Kedepankan Suasana yang Nyaman

Muh. Syamsu Nursi

PALU, MERCUSUAR – Kepala Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Sulteng, H. Muh. Syamsu Nursi menegaskan, pelaksanaan Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama) tahun ajaran 2025-2026 harus mengedepankan nuansa yang nyaman dan kondusif.

“Lakukan pengenalan lingkungan madrasah dengan cara yang ramah, sopan dan santun, sehingga ketika peserta didik masuk di suasana baru tidak merasa ada ketakutan atau tertekan. Paling tidak harus mewujudkan suasana yang nyaman dan kondusif,” tutur Syamsu kepada media ini, Rabu (9/7/2025).

Syamsu menyebut pihaknya juga telah mengeluarkan edaran serta petunjuk teknis (juknis) pelaksanaan Matsama, sebagaimana yang dikeluarkan oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam Kemenag RI.

“Pada prinsipinya, madrasah menyelenggarakan Matsama mengacu pada juknis yang dikeluarkan oleh Kemenag. Semua komponen dalam juknis harus betul-betul diterapkan. Yang terpenting, tidak ada tindakan kekerasan yang dapat mengakibatkan terjadinya hal-hal tidak diinginkan terhadap peserta didik baru,” ujarnya.

“Jika kami dapatkan (tindakan kekerasan), maka konsekuensinya kami akan memberikan tindakan keras kepada Kepala Madrasah maupun pihak panitia penyelenggara,” tegas Syamsu.

Melansir dari laman resmi Kemenag, Direktur Kurikulum, Sarana, Kelembagaan, dan Kesiswaan (KSKK) Madrasah Kemenag RI, Nyayu Khodijah menegaskan Matsama dirancang untuk membantu siswa baru beradaptasi dengan lingkungan madrasah secara holistik, baik dari sisi pengenalan fasilitas, kebijakan kelembagaan, hingga tata tertib madrasah.

“Dalam pelaksanaan Matsama, etika menjadi hal utama. Kegiatan harus mengedepankan sikap saling menghormati, terbuka, peduli, empati, serta menjunjung tinggi kejujuran. Dan yang paling penting, tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun,” tegas Nyayu, di Jakarta, Selasa (2/7/2025).

Nyayu menambahkan, Matsama juga menjadi ruang untuk membangun kebanggaan siswa terhadap madrasahnya. Selain itu, diharapkan dapat menumbuhkan karakter positif dan motivasi belajar sejak awal.

“Interaksi sosial yang sehat antarsiswa, baik dengan teman sekelas, kakak kelas, guru, maupun tenaga kependidikan harus menjadi salah satu tujuan utama dalam kegiatan ini,” tandasnya. IEA

Pos terkait