PALU, MERCUSUAR – Kepala Bidang (Kabid) Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Sulteng, H. Muh. Syamsu Nursi membuka sekaligus menyampaikan materi pada Masa Taaruf Siswa Madrasah (Matsama), di Auditorium K.H. Cholil Bisri MAN 2 Kota Palu, Senin (14/7/2025).
Pada kesempatan itu, Syamsu didampingi Kepala MAN 2 Kota Palu, Dr. H. Taufik Abd. Rahim, jajaran Wakil Kepala Madrasah dan pembina OSIM, mengikuti secara virtual pembukaan Matsama serentak se-Indonesia, oleh Menteri Agama RI, Prof. Dr. Nasaruddin Umar.
Dalam arahannya, Syamsu menekankan pada pelaksanaan Matsama madrasah harus membuat pengalaman pertama yang sangat berkesan secara positif kepada siswa baru. Selain itu, memastikan siswa secara mental siap mengikuti proses pembelajaran di lingkungan belajar yang baru.
“Ciptakan iklim akademik yang kondusif sarat dengan nilai akhlakul karimah,” pesannya.
Ia juga menegaskan, madrasah harus melaksanakan Matsama dengan nuansa yang menyenangkan, membahagiakan dan tidak menegangkan, dengan pendekatan nilai-nilai moderasi beragama, menumbuhkan budaya dan jiwa inklusif, ramah, antikekerasan dan perundungan (bullying), anti pada pelecehan seksual, serta menghargai harkat-martabat kemanusiaan.
“Harus bersifat edukatif, kreatif dan menyenangkan bagi semua siswa, termasuk siswa berkebutuhan khusus. Hadirkan Matsama sebagai wadah berinteraksi yang sehat, edukatif serta menumbuhkan motivasi belajar, mengutamakan sikap saling menghormati, dan tidak boleh ada kekerasan dalam bentuk apapun,” tegas Syamsu.
Selain itu, mengenalkan implementasi Kurikulum Berbasis Cinta (KBC) di luar pembelajaran, yang mencakup Cinta kepada Allah (hubbullah), Cinta kepada Rasulullah (hubburrasul), Cinta kepada diri sendiri (hubbunafs), Cinta kepada sesama (hubbunas), Cinta kepada lingkungan (hubbulbiah), serta Cinta kepada bangsa dan negara (hubbulwathanwalbilad).
Diikuti 504 Peserta Didik Baru
Kepala MAN 2 Kota Palu, Dr. H. Taufik Abd. Rahim menyebutkan, pada tahun ajaran 2025-2026 pihaknya menerima sebanyak 504 peserta didik baru. Jumlah tersebut merupakan hasil seleksi dari total 914 orang pendaftar.
Selain pemateri dari internal madrasah, Matsama MAN 2 Kota Palu yang digelar hingga Rabu (16/7/2025) juga menghadirkan pemateri eksternal, di antaranya perwakilan BKKBN, Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A), serta Polda Sulteng.
“Matsama kami harapkan menjadi wadah untuk mengenal lebih dekat tentang madrasah, juga membangun semangat kebersamaan dan kekompakan. Dan lebih penting adalah bagaimana memiliki rasa cinta kepada madrasah,” ujar Taufik.
“Tiga hari ini menentukan tiga tahun akan datang. Selama tiga hari, anak-anak diperkenalkan bukan hanya pada lingkungan, tetapi juga proses pembelajaran, cara belajar yang efektif, dan ekstrakurikuler. Serta ketika pemilihan fase ke mana arah penjurusannya nanti, di Matsama ini sudah diberikan penggambarannya, termasuk program Plus PTN mulai kami gambarkan,” sambung Taufik.
Berpedoman Penuh pada Juknis
Ia juga menekankan, pelaksanaan Matsama di MAN 2 Kota Palu juga berpedoman penuh pada petunjuk teknis (juknis) dari Kemenag RI. Yang intinya mewujudkan Matsama yang menyenangkan dan tidak menegangkan.
“Jadi kami membuat bagaimana suasananya tidak tegang. Serta tidak ada yang sampai menggunakan atribut-atribut yang aneh seperti topi dari bola plastik dan sebagainya. Anak-anak berpenampilan rapi menggunakan seragam madrasah,” ungkap Taufik.
Sebelum pelaksanaan Matsama, pihak madrasah terlebih dahulu melaksanakan Pra-Matsama selama dua hari pada Rabu—Kamis (9—10 Juli 2025). Dalam kegiatan tersebut, para calon siswa baru diberikan tugas edukatif yang mengasah talenta, kreatifitas dan inovasi.
Para siswa dibagi ke dalam beberapa kelompok dan gugus. Selanjutnya, tiap gugus diberi tugas untuk membuat unggahan di Instagram dengan enam topik khusus. Yakni moderasi beragama, setop perundungan, promosi madrasah, tata tertib madrasah, akhlak dan budi pekerti, dan menjaga lingkungan madrasah. “Anak-anak berkolaborasi tiap gugus, satu topik dikerjakan dua gugus. Alhamdulillah, karya-karya mereka bagus-bagus. Semua unsur seperti talent, penulis naskah, editor semuanya adalah anak baru. Kakak-kakak kelasnya hanya mendampingi dan memberikan arahan,” tandas Taufik. IEA