MENINJAU- Mendikbud RI, Nadiem Makarim bersama rombongan, meninjau langsung siswa mempraktekkan simulator perkapalan di SMKN 7 Palu, usai acara peresmian, Kamis (5/11/2020). FOTO: RUSTAM/MS
TALISE, MERCUSUAR – Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Republik Indonesia (RI), Nadiem Makarim memperbolehkan seluruh siswa Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Indonesia selama pandemi baik di zona merah, orange maupun kuning untuk melaksanakan praktek di sekolah, namun tetap memperhatikan protokol kesehatan.
Dengan adanya imbauan tersebut bisa memberikan kekuatan bagi seluruh SMK di Indonesia, termasuk di Sulteng untuk bisa kembali mengikuti praktek di sekolah ataupun di dunia usaha melalui Rkatek Kerja Industri (Prakerin).
“Dari beberapa bulan kemarin kami sudah membebaskan seluruh SMK untuk melaksanakan praktek kepada para siswanya secara langsung di sekolah maupun di industri. Jadi jika ada daerah yang belum memperbolehkan ada siswanya datang praktek di sekolah, maka bisa ditanyakan langsung kepada pemerintah daerahnya,”kata Nadiem Makarim, saat berkunjung ke SMKN 7 Palu, Kamis (5/11/2020).
Selama ini khususnya di Kota Palu memang belum ada SMK yang berani untuk mendatangkan para siswanya untuk melaksanakan praktek kerja di sekolah, sebab pemerintah daerah Sulteng masih melarang adanya aktifitas pembelajaran di sekolah, sehingga seluruh siswa SMK hanya bisa melaksanakan pembelajaran secara Dalam Jaringan (Daring). Padahal para siswa sangat membutuhkan pembelajaran secara praktek karena untuk bisa meningkatkan skill sesuai dengan jurusan masing-masing.
“Prakek sangat berbeda dengan pendidikan formal lainnya karena mereka harus turun langsung untuk melaksanakan pembelajaran secara langsung menggunakan berbagai alat yang disiapkan oleh sekolah maupun di tempat industri jika mereka sudah memasuki Prakerin,”terangnya.
Selama berkunjung ke Kota Palu, Mendikbud banyak mendengarkan berbagai permasalahan yang dialami para sekolah dan guru, maka dari itu pihaknya berupaya untuk mengimbau kepada seluruh guru untuk bisa bersabar hingga tahun 2021, karena akan banyak dibuatkan program baru yang bisa memberikan banyak dampak baik para guru. UTM