KAMONJI, MERCUSUAR – Salah satu potret buruknya perhatian pemerintah tentang pendidikan di Kota Palu, karena masih ada sekolah, yang hingga kini masih kekurangan mobiler berupa meja dan kursi yang layak, padahal sekolah tersebut berada di tengah Kota Palu, yang merupakan ibu kota Provinsi Sulawesi Tengah.
SDN 20 Palu merupakan salah satu sekolah yang mengalami kekurangan mobiler, yang membuat mereka terpaksa melantai. Setiap harinya, aktifitas pembelajaran di sekolah tersebut dilaksanakan secara melantai, khusus bagi murid kelas II. Mirisnya lagi ternyata aktivitas tersebut sudah berlangsung lama tanpa adanya perhatian dari pemerintah.
“Semenjak saya dipindah menjadi kepala sekolah (kepsek) di SDN 20 Palu, saya sudah melihat ada proses pembelajaran seperti itu yang terpaksa melantai karena tidak memiliki mobiler. Tentunya dengan kondisi tersebut, saya merasa prihatin terhadap kondisi para murid yang mengikuti pembelajaran di lantai. Tetapi apa daya, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena tidak memiliki dana untuk pengadaan mobiler tersebut,” kata Kepala SDN 20 Palu, Kartini Saleh, Kamis (20/7/2023).
Pihaknya hanya bisa berharap agar pemerintah bisa secepatnya memberikan bantuan untuk pengadaan mobiler tersebut. Sehingga murid tidak lagi belajar di lantai, mereka juga bisa belajar dengan layak karena menggunakan meja dan kursi seperti sekolah lainnya di Kota Palu.
“Kami hanya berharap kepada pemerintah Kota Palu untuk bisa secepatnya memberikan bantuan kepada sekolah berupa mobiler yang akan digunakan oleh para murid dalam mengikuti pembelajaran setiap harinya. Sehingga mereka bisa belajar dengan baik karena menggunakan mobiler sesuai dengan standar pendidikan yang ada di sekolah,” terangnya.
Sementara sejak berita ini diterbitkan belum ada konfirmasih dari pihak Disdikbud Kota Palu mengenai pembelajaran melantai di SDN 20 Palu. UTM