LOLU SELATAN, MERCUSUAR – Tiga siswa SMP Al-Azhar Mandiri Palu berhasil meraih medali perak pada ajang Olimpiade Penelitian Siswa Nasional (OPSI) tingkat nasional yang diselenggarakan Pusat Prestasi Nasional (Puspenas) yang bekerjasama dengan pihak Badan Riset dan Inovasi Nasional (Brin).
Tiga siswa yang berhasih meraih medali perak pada ajang Opsi tersebut bernama Putri Malika, Kesyha Tsabitah, dan Mahligai Randa Azzuri. Sementara judul karya tulis yang mereka buat yaitu Nosarara Nosabatutu Eksistensinya di kalangan Remaja Kota Palu. Dengan judul tersebut bisa mengantarkan mereka meraih medali perak pada ajang OPSI tingkat Nasional.
“Kami sangat bersyukur karena siswa kami kembali berhasil meraih Medali Perak pada ajang Opsi tingkat Nasional. Ajang ini memang sangat populer dikalangan pelajar karena bisa membuat berbagai karya ilmiah yang sangat penting untuk perkembangan teknologi terbaru. Jadi setiap tahunnya para siswa berlomba untuk bisa mengikuti ajang ini sebagai pembuktian prestasi mereka masing-masing dibidang karya ilmiah remaja,” kata Kepala SMP Al-Azhar Mandiri Palu, Yuniarti H Tunekon MPd, Senin (5/12/2022).
Lomba yang dilaksanakan memang banyak diikuti peserta dari berbagai sekolah di Indonesia, makanya dari ribuan karya tulis hanya beberapa yang lolos, hingga terakhir akhirnya para siswa tersebut berhasil meraih medali perak. Tentunya itu sangat membanggakan walaupun memang ajang tersebut masih dilaksanakan secara dalam jaringan (Daring).
Sementara itu, Guru Pembina KIR SMP Al-Azhar Mandiri Palu, Asni SPd mengatakan bahwa Judul nosarara nosabatutu di pilih karena rasa ingin tau dari siswa terhadap makna dari tulisan nosarara nosabatutu yang terdapat pada tempat wisata gong perdamaian.
“Setelah dikaji, Nosarara Nosabatutu hadir karena maraknya konflik yang sering terjadi di kota palu, pengaruh nosarara nosabatutu sendiri adalah sebagai peredam konflik. Mengapa hal ini perlu diteliti karena penting bagi generasi di masa yang akan datang untuk tau makna dan menginplementasi nilai nilai nosarara nosabatutu agar konflik terdahulu tidak terjadi lagi. Dengan generasi muda mengetahui makna nosarara nosabatutu generasi muda akan paham arti dari rasa kekeluargaan dan persatuan terhadap mereka yang berasal dari ras, suku dan agama yang sama maupun yang tidak sama dengan mereka,”tutupnya. UTM
