TATURA SELATAN, MERCUSUAR – PAUD Tahfidzul Quran Otak Kanan (TQOK) Palu berupaya untuk bisa mewajibkan seluruh peserta didiknya untuk bisa menghafal 15 surah pendek didalam Al-Qur’an. Imbauan tersebut mereka sampaikan pada saat pelaksanaan wisuda angkatan ke X, sekaligus dirangkaikan dengan penerimaan laporan hasil belajar para peserta didik SD Islam Otak Kanan.
Wakil Kepala Sekolah (Wakasek) PAUD Tahfidzul Quran Otak Kanan Palu, Hasni S.Pd.I mengatakan, untuk diangkatan ke X ini ada sebanyak 34 siswa yang diwisuda.
“Alhamdulillah para anak didik, meskipun masih berusia PAUD atau TK, tetapi mereka dapat tampil dengan membacakan surah-surah pendek dan sambung ayat. Bahkan mereka dapat membaca surah Al Ikhlas dengan menggunakan metode kaisa,”katanya, Jumat (1/7/2022).
Selain itu, anak didiknya tampil membacakan puisi dramatis, paduan suara, dan musikal drama, dan berbagai penampilan lainnya. Sekolah tersebut memang sangat mengutamakan pendidikan agama dan seni kepada para peserta didiknya.
“Anak-anak kita ini di tingkat PAUD alhamdulillah sudah ada yang hafal 15 surah-surah pendek Al-Quran. Kami memang berupaya untuk bisa memaksimalkan pendidikan agama kepada seluruh murid di sekolah,” ungkapnya.
Pihaknya mengatakan, PAUD Tahfidzul Quran Otak Kanan dalam metode pembelajarannya mengedepankan fitrah anak dan akhlak, masalah pengetahuan dan kemampuan membaca dan menulis itu nomor dua.
Pada kesempatan itu hadir Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Palu, Hardi yang mengapresiasi dan memberikan penghargaan setinggi-tingginya kepada keluarga besar Yayasan Otak Kanan Indonesia.
Menurutnya, wisuda dan penerimaan laporan hasil belajar peserta didik merupakan ruang bagi siswa dan orang tua untuk menganyam masa depan. Sekaligus wahana untuk mengekspresikan kegembiraan menghadapi pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
“Wisuda merupakan bagian dari upaya mempersiapkan para siswa secara fisik, mental, dan intelektual, agar terbiasa saat berinteraksi dengan lingkungan yang baru di lembaga pendidikan tempat belajarnya nanti. Hal tersebut ditunjukkan keseriusan Yayasan Otak Kanan Indonesia, dalam membina generasi muda, terutama untuk pengenalan dan pendalaman nilai-nilai ajaran agama, dan belajar mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” tambahnya.
Menurutnya, memelihara hafalan Alquran lebih berat dibanding menghafalnya. Olehnnya, ia berpesan kepada segenap siswa yang diwisuda, untuk mengimplementasikan hal tersebut. UTM