Pembelajaran Tatap Muka – SMAN Madani Palu Rapat Bersama Orang Tua

SMAN Madani (2)

TONDO, MERCUSUAR – SMAN Model Terpadu Madani Palu mengajak orang tua siswa kelas X untuk mengikuti rapat bersama dalam persiapan pembelajaran tatap muka di sekolah. Rapat tersebut dilaksanakan sebanyak tujuh sesi, dengan memperketat protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Rapat bersama orang tua siswa tersebut sangat penting karena sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Sulteng, tentang bebagai upaya dan persiapan para sekolah sebelum melaksanakan pembelajaran tatap muka yang dijadwalkan akan dilaksanakan mulai 1 Oktober 2020 mendatang.

Kepala SMAN Model Terpadu Madani Palu, Abdul Kadir mengatakan, sengaja mengundang seluruh orang tua siswa kelas X untuk mengikuti rapat bersama di sekolah untuk membahas persiapan pembelajaran tatap muka.

“Pada penerapan pembelajaran tatap muka ini memang harus diketahui orang tua karena sekolah sudah membuatkan surat pernyataan persetujuan orang tua apakah mereka setuju atau tidak untuk mengizinkan anaknya masuk sekolah. Jika mereka tidak sejutu maka sekolah tidak akan melaksanakan pembelajaran tatap muka,”katanya, Sabtu (19/9/2020).

Pada rapat tersebut sekolah juga memberikan berbagai tata tertib selama pelaksanaan pembelajaran tatap muka di sekolah. Jadi nantinya proses pembelajaran akan dibuka mulai pukul 07.15 Wita – 10.30 Wita. Selama pembelajaran di sekolah seluruh siswa wajib membawa makanan sendiri, karena sekolah tidak akan memberikan izin kepada seluruh kantin untuk menjual dagangannya di sekolah.

“Selama proses pembelajaran tatap muka seluruh siswa tidak akan diberikan waktu istirahat karena mereka akan mengikuti pembelajaran selama 4 kali 45 menit. Setelah belajar mereka harus pulang dan tidak boleh lagi tinggal di sekolah. Mereka juga harus tetap mengikuti berbagai protokol kesehatan pencegahan Covid-19 selama melaksanakan pembelajaran di sekolah,” terangnya.

Nantinya pembelajaran tatap muka akan dibuka untuk kelas X, jadi siswa akan dibagi menjadi beberapa sesi, masing-masing sesi sebanyak tujuh kelas, sehingga siswa bergantian belajar selama sepekan.

“Nantinya kami akan membuka dua sesi tetapi walaupun yang lainnya tidak datang ke sekolah mereka tetap bisa mengikuti pembelajaran di jam yang sama. Sebab kami akan membuatkan video live streaming. Jadi siswa di rumah bisa mengikuti pembelajaran seperti yang di sekolah bersama siswa lainnya,” tambahnya.

Pihaknya sengaja membuat dua sesi karena jika seluruh siswa kelas X didatangkan ke sekolah maka akan membutuhkan 14 kelas. Sementara jumlah guru pengajar sangat terbatas, pembelajaran pastinya tidak akan maksimal. UTM

Pos terkait