PALU, MERCUSUAR – Komunitas Sastra Kota Palu Plakplik Ngataku menutup rangkaian kegiatan Kolaborasi Sastra Palu (KSP) 2023 dalam rangka Bulan Bahasa dan Sastra dengan berbagai pertunjukan sastra baik dari kalangan pelajar maupun para mahasiswa yang dilaksanakan di Taman Gor Palu.
Pada kegiatan tersebut mereka banyak menampilkan berbagai pertunjukan mulai dari Orasi Budaya, Orasi Sastra, Pentas Sastra, Monolog, Baca Puisi, Baca Cerpen dan ditutup dengan Pertunjukan Monumental Musikalisasi Puisi dan Sastra Tubuh dengan nama Metakoridor Tadulako Membumi karya Agustan T Syam. Selain itu mereka juga menyerahkan berbagai piala dan penghargaan kepada para pelajar dan masiswa yang telah berhasil meraih juara pada lomba sastra tersebut.
Kegiatan tersebut memang diinisiasi oleh Dr Agustan T Syam dan plakplik ngataku yang merupakan penerima Banpem fasilitasi bidang pengembangan bahasa dan sastra Badan Bahasa Kemendikbudristek tahun 2023. penggiat Sastra di Kota Palu dalam rangka memeriahkan Bulan Bahasa dan Sastra. Pada penutupan tersebut mereka juga melaksanakan live steaming yang disaksikan oleh sejumlah negara di dunia yang masuk dalam komunitas Sastra.
“Sastra sebagai hasil gambaran kehidupan manusia dan kehidupan tersebut adalah suatu kenyataan sosial. Jadi sastra tentang kita, tentang kehidupan kita, tentang nilai, teladan, moralitas, estetika dan hal-hal positif lainnya dalam kehidupan kita sehari-hari. Sastra juga tentang nilai dalam karya yang telah terbangun sejak masa sebelum hari ini pada masa terdahulu, masa kini dan masa yang akan datang,” kata Kepala Balai Bahasa Sulteng, Dr Asrif pada orasi sastranya, Sabtu (13/10/2023) malam.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Palu, Hardi mengatakan dalam sambutannya sangat mendukung kegiatan seperti ini dalam mengembangkan dan memberikan semangat kepada seluruh pelajar dalam mengembangkan pengetahuan dibidang sastra.
“Saya sebagai pemerintah Kota Palu sebenarnya mengharapkan kerjasama dengan seluruh teman-teman komunitas sastra di Kota Palu bisa memberikan dukungan, pengembangan dan pelatihan kepada seluruh guru-guru bahasa dan sastra yang ada di sekolah. Sebab kami sudah menyiapkan kurikulum merdeka yang mana mengutamakan pembelajaran kontekstual. Jadi ketika mereka memberikan pembelajaran bahasa dan sastra seluruh guru harus bisa memahami seluruh materi tersebut,” jelasnya.
Olehnya itu Disdikbud Kota Palu telah berkolaborasi dengan para akademisi dan budayawan dalam rangka pembuatan kurikulum berbasis kearifan lokal khususnya pembelajaran bahasa Kaili. Pihaknya sangat terbuka dengan seluruh teman-teman sastrawan untuk bisa berkolaborasi dengan pihak Disdikbud Kota Palu dalam peningkatan kualitas pembelajaran kearifan lokal yang ada di sekolah.
Sebab pendidikan itu dinamis makanya perlu adanya kerjasama dengan pihak-pihak lainnya seperti sastrawan hingga balai bahasa yang ada di Sulteng maupun Kota Palu.
“Kami hanya berupaya agar kedepannya Bahasa Kaili jangan sampai Punah sebab bahasa kaili merupakan salah satu bahasa yang terancam punah. Saya tidak bisa bekerja sendiri dalam hal pengembangan ini, jadi sangat membutuhkan dukungan dan kerjasama dari seluruh pihak,” tambahnya.UTM
